2. Kaku sendi dan otot
Suhu panas pada kompres hangat akan melebarkan pembuluh darah sehingga penumpukan asam laktat dan racun lainnya pasca olahraga dapat disingkirkan. Selain itu, panas dapat membuat otot menjadi lebih elastis sehingga membuatnya rileks.
Baca Juga: Rahasia Fenomena Perkembangan Warna Alam Dalam Perpindahan Sholat Lima Waktu
Baca Juga: Bunda Atalia Ridwan Kamil Minta Oknum Guru yang Perkosa 12 Santriwati di Bandung Dihukum Berat
Jangan gunakan kompres hangat pada cedera ketika masih dalam fase akut (0-48 jam pasca cedera). Pada fase akut, terjadi vasodilatasi yang membawa lebih banyak darah pada lokasi cedera. Itulah kenapa cedera menyebabkan bengkak, kemerahan, dan panas (inflamasi).
Pemberian kompres hangat pada cedera fase akut akan memperparah inflamasi. Terutama pada cedera otot/strain.
3. Cedera olahraga yg sudah melewati fase akut
Kompres panas bisa diterapkan pada cedera yang sudah melewati fase akut, biasanya 72 jam pasca cedera.
Mekanismenya sama seperti nomor 2, yaitu melancarkan peredaran darah di sekitar lokasi cedera untuk mempercepat pemulihan.
Baca Juga: Belajar Dari Meletusnya Gunung Semeru
Baca Juga: Absennya Marc Marquez di MotoGP, Alex Marquez: Menyebabkan kemunduran
4. Kaku leher
Kompres hangat pada leher yang kaku dapat mengurangi spasme (kontraksi berlebihan pada otot) dan nyeri kepala. Kamu juga bisa meletakkan kompres hangat pada dahi/kening untuk mengurangi migrain. Kompres pada dahi bukan untuk menurun demam loh ya.
Jangan gunakan kompres panas pada luka yang teraba hangat ketika disentuh, seperti memar, terkilir, perdarahan, dan sebagainya.
5. Kram Menstruasi