Orang tua dan keluarga harus tenang. Amankan lingkungan sekitar anak, jauhkan dari benda-benda berbahaya. Usir tetangga-tetangga kepo yang mengerubungi anak kejang,
karena oksigen yang harusnya dihirup anak, malah dicuri mereka.
2. Perhatikan jam saat itu juga
Catat pada pukul berapa kejang dimulai, dan catat pada pukul berapa kejang berakhir.
Baca Juga: Absennya Marc Marquez di MotoGP, Alex Marquez: Menyebabkan kemunduran
Baca Juga: Saksikan dan Dapatkan Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Kamboja di Piala AFF 2021
Informasi ini penting untuk disampaikan pada dokter, karena kejang diklasifikasikan berdasarkan lama periode kejangnya.
3. Jangan sentuh anak
Jangan sentuh anak secara paksa atau berusaha memegangi anak saat kejang, jangan memblock persendian anak karena akan meningkatkan cedera otot bahkan patah tulang.
Biarkan saja anak kejang seperti itu dan catat lama kejangnya.
Setelah lingkungan sekitar anak aman, longgarkan pakaian anak agar pernafasan anak lebih bebas. Dalam menyentuh, ingat prinsip diatas. Jangan menekan dan memaksa pergerakan anak.
5. Miringkan anak ke sisi kanan atau kiri
Baca Juga: Resmi, 22 Warisan Budaya Jawa Barat Dapat Sertifikat WBTb
Baca Juga: Kapten Persib Kecewa Maung Bandung Banyak Sia-Siakan Peluang
Pilih yang memungkinkan (ingat prinsip sebelumnya). Memiringkan anak berfungsi mencegah aspirasi (masuknya cairan ke kerongkongan) yang diakibatkan dari lendir, buih, ataupun muntahan tiba-tiba.