Jika dibiarkan, kondisi ini akan membuat seseorang bertanya-tanya 'mengapa harus aku yang mendapatkan ujian ini?' atau 'mengapa tidak orang lain saja?' dan sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang nantinya akan memberikan beban pikiran dan membuat seseorang menjadi stres dan tidak dapat beraktivitas.
Jika dilihat secara sederhana, fenomena ini sebenarnya merupakan dampak dari 'baperan'.
Baperan adalah suatu kondisi di mana seseorang melibatkan emosional secara berlebihan dalam menyikapi suatu hal.
Baca Juga: Jawa Barat Kawinkan Gelar Hoki Indoor PON XX Papua 2021
Sebenarnya baperan itu wajar, karena melibatkan emosional merupakan sifat alamiah manusia.
Akan tetapi, jika hal ini dibiarkan terus-menerus, tentu saja akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kita.
Kita akan senantiasa dibayang-bayangi oleh kecemasan, bahwa hidup kita tidak berharga.
Untuk itu, kita harus melakukan suatu tindakan jika kita menyadari, bahwa kita sudah terlalu dalam melibatkan emosional dalam kehidupan sehari-hari.
Cobalah untuk menerima apa adanya hidup yang kita alami. Mau bagaimanapun, kita perlu mendapat apresiasi dari diri kita sendiri.
Baca Juga: Ini Tiga Nilai Spiritual yang Selalu Dipegang Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Simak Apa Saja
Syukuri apa yang kita miliki saat ini dan jangan terlalu ambil pusing, dengan membanding-bandingkan diri kita dengan kehidupan orang lain.
Dengan demikian, kita akan memperoleh ketenangan jiwa, sehingga kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.***
