GORAJUARA – Pakar kesehatan mental menjelaskan bahwa stres dan kecemasan merupakan dua hal yang berbeda.
Kata stres dan kecemasan sering digunakan secara bergantian, meski keduanya berkaitan namun stres dan kecemasan memilki perbedaan. Bagaimana cara membedakannya?
Mari mulai kenali stres terlebih dahulu. Yang perlu kamu ketahui, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, stres merupakan gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan faktor luar;ketegangan.
Baca Juga: 7 Tips untuk Mengatasi Kecemasan, Yuk Simak Selengkapnya!
Lalu kecemasan itu apa? bukannya sama saja merupakan kekacauan mental dan emosional?
Nah, ini yang perlu diketahui, kecemasan itu merupakan gangguan psikologis yang mana kekhawatiran memenuhi perasaan dan pikiran kamu namun, tidak memiliki pemicu yang spesifik.
Kecemasan adalah rasa tidak nyaman, kegelisahan, khawatir, takut, atau ketidakpastian yang ditimbulkan secara internal.
Bedanya dimana, kan sama saja perasaan takut dan khawatir? Coba teman-teman baca kembali pengertian kedua kata tersebut. Sudah menemukan perbedaannya?
Baca Juga: Definisi Sukses Generasi Millenial Menjadi Alasan Terganggunya Kesehatan Mental
Perbedaan stres dan kecemasan terletak di faktor penyebab dan pemicunya. Stres disebabkan oleh faktor luar pemicunya itu ketegangan, sedangkan kecemasan disebabkan oleh faktor internal atau dalam, pemicunya tidak spesifik.
Contohnya, ketika kamu akan melakukan presentasi. Presentasi tersebut akan dilaksanakan esok hari, lalu saat malam hari sebelum presentasi itu dilakukan, kamu merasa takut dan khawatir jikalau nanti presentasinya tidak berjalan dengan baik atau takut kamu melakukan kesalahan.
Situasi tersebut bisa dikatakan cemas atau kecemasan. Pemicunya tidak jelas atau tidak spesifik. Mengkhawatirkan sesuatu hal yang belum tentu terjadi.
Baca Juga: Romantis! Ternyata Ini Makna Mawar Merah Muda, Bunga yang diberikan BTS pada ARMY
Hal tersebut merupakan hal yang normal namun, rasa cemas dapat dikatakan penyakit jika perasaan cemas itu menjadi berlebihan, menguras tenaga dan pikiran, juga mulai menggaggu aktivitas sehari-hari.