Sebaliknya, cold wallet hanya aktif ketika dihubungkan secara fisik, di mana membuat awet yang disimpan di dalamnya menjadi lebih aman.
Dapat disimpulkan, hot wallet unggul dalam kenyamanan, sementara cold wallet unggul dalam perlindungan.
2. Keamanan
Dari sisi keamanan, cold wallet terbilang unggul lantaran memiliki risiko terkena peretasan atau serangan siber sangat rendah karena tidak terhubung dengan jaringan.
Sementara hot wallet, meskipun praktis, tetap membutuhkan kewaspadaan tinggi, terutama terhadap tautan palsu dan situs phishing.
Baca Juga: Tema Hari Sumpah Pemuda 2025: Semangat Pemuda Pemudi Bergerak untuk Persatuan dan Kemajuan Indonesia
3. Biaya dan pemeliharaan
Sebagian besar hot wallet gratis untuk digunakan, sementara cold wallet memerlukan biaya pembelian perangkat yang mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Namun, biaya tersebut sepadan dengan tingkat keamanan yang ditawarkan oleh cold wallet, terutama untuk penyimpanan jangka panjang.
Baca Juga: WADUH! Sule Curhat Kena Imbas Kabar Perselingkuhan Julia Prastini 'Jule': Saya Teh Bingung...
4. Tujuan penggunaan
Hot wallet cocok digunakan untuk aktivitas harian, staking serta transaksi di bursa.
Sementara cold wallet lebih ideal untuk digunakan dalam investasi besar yang jarang disentuh.
Banyak investor profesional mengambil langkah kombinasi, di mana sebagian aset disimpan di hot wallet untuk keperluan harian dan sisanya diamankan di cold wallet.