Pengobatan
Pengobatan farmakologis pada penyakit asma didasarkan pada sebuah terapi yang dilakukan bertahap.
Obat untuk penderita penyakit ini harus ditambah atau pun dihapus seiring dengan adanya perubahan frekuensi serta tingkat keparahan pasien.
Dilihat dari kegunaannya, obat untuk penyakit asma dibagi menjadi tiga macam, yaitu reliever, controller dan terapi tambahan.
Baca Juga: Memahami Lebih Dekat dengan ADHD: Mulai Dari Tanda Gejala Hingga Peran Keluarga dalam Pengelolaannya
Reliever adalah bronkodilator kerja cepat untuk atasi bronkokonstriksi jalan napas, di mana biasanya digunakan saat muncul gejala atau saat terjadi eksaserbasi.
Biasanya cara pengobatan ini tak digunakan secara rutin, tetapi digunakan untuk pencegahan jangka pendek.
Adapun contoh reliever adalah SABA, kortikosteroid sistemik dan ipratropium.
Kedua adalah controller, di mana biasanya digunakan untuk pengobatan jangka panjang dan mengontol penyakit asma.
Pengobatan jenis ini diberikan setiap hari untuk penderita asma.
Adapun contoh dari controller adalah ICS dosis rendah, leukotriene receptor antagonist, Tiotropium dan agen biologi.
Terakhir adalah terapi tambahan, di mana biasanya diberikan pada pasien penderita penyakit kategori berat.
Adapun pasien yang menerima terapi tambahan mengalami gejala persisten meskipun sudah diberi obat controller dosis tinggi serta faktor pengendalian asma sudah dilakukan.