Dilansir dari postingan akun YouTube Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, salah satu Narasumber Arkeolog, Hasan Djafar bahwa Candi Jiwa ditemukan pertama kali sejak tahun 1984.
Saat itu jurusan Arkeologi dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia sedang melakukan survey di wilayah sana. Di tahun 1985 langsung melakukan penelitian dengan pengendalian arkeologi di situs Candi Jiwa itu.
Hasan mengatakan, di komplek itu selain Candi Jiwa dan Blandongan, ternyata ada sekitar berjumlah 40 percandian yang terkumpul di sana. Namun, yang berhasil diteliti baru dua situs tersebut.
Candi Jiwa adalah salah satu komplek berasal dari sisaan percandian saat zaman Budha Kuno dan bahan bangunan tersebut terbuat dari batu bata yang sudah tersusun.
"Komplek percandian di Batujaya adalah salah satu komplek dari sisaan percandian Budha Kuno. Ternyata Candi ini terbuat dari bata bukan dari batu," papar Hasan menjadi Narasumber di postingan akun YouTube Balai Cagar Budaya Banten.
Candi Jiwa berdiri di atas lapisan tua yang sudah ada di zaman prasejarah. Oleh karena itu, ditemukannya corak peninggalan Hindu-Budha, dan saat ini sudah menjadi kawasan persawahan dan perkampungan.
"Di atas lapisan prasejarah inilah kita menemukan lapisan budaya baru di antaranya lapisan Hindu-Budha," ujar Arkeolog itu.
Hasil dari survey lapangan oleh Reporter gorajuara.com, kata salah satu petugas keamanan komplek percandian itu, ternyata ada salah satu situs bernama Serut, tetapi belum ada yang mengetahui keberadaannya.
Sampai saat ini tim gorajuara.com belum mendapatkan informasi kembali mengenai keberadaan Candi Serut tersebut. ***
Ditulis oleh Hilal Aulia Pasya - Peserta Pelatihan Batch 26 Promedia.
Anda ingin mendapatkan berita update setiap hari dari Gorajuara.com. Ayo gabung di Grup Telegram “Gorajuara.com News”, caranya klik link https://t.me/gorajuaranews, Kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.