GORAJUARA - Hutan Kota Babakan Siliwangi, sebuah oasis hijau di tengah kesibukan Kota Bandung, menyimpan banyak cerita menarik.
Salah satunya adalah sejarah tentang pamidangan adu domba, sebuah arena tradisional yang pernah menjadi pusat ketangkasan domba adu.
Walaupun kini aktivitas tersebut sudah tidak lagi berlangsung, namun jejak-jejak kejayaannya masih terasa di antara pepohonan yang rimbun.
Pamidangan adu domba yang berdiri di Hutan Kota Babakan Siliwangi merupakan tempat yang sangat unik.
Arena ini dikelilingi oleh empat bangunan kayu sederhana dengan atap asbes dan seng, serta tiang-tiang kayu dolken yang kokoh.
Masing-masing bangunan memiliki fungsinya sendiri. Bangunan terbesar disediakan untuk penonton, dirancang menyerupai tribun dengan tempat duduk bertingkat.
Baca Juga: SST! Ini Sedikit Bocoran Kelahiran Anak Pertama Denny Sumargo dan Olivia Allan, Ternyata...
Sementara bangunan lainnya lebih kecil dan menyerupai podium dengan lantai datar.
Di luar arena, terdapat patok-patok besi yang ditancapkan ke tanah, digunakan untuk mengikat domba adu yang sudah dihias.
Para domba ini duduk tenang menunggu giliran untuk bertarung, membawa keunikan tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya.
Baca Juga: WAH! Amanda Manopo Tampil Berhijab, Bakal Muncul di Film Ini Bareng Aktris Senior Mona Ratuliu
Dahulu, setiap bulan, terutama pada minggu pertama, tempat ini menjadi ramai oleh pengunjung yang ingin menyaksikan ketangkasan domba-domba adu dari berbagai daerah di Indonesia, terutama dari Garut, yang memang terkenal sebagai daerah penghasil domba adu.
Peserta yang mengikuti kontes adu domba ini datang dari berbagai pelosok negeri, dengan membawa domba-domba terbaik mereka.
Setiap kali kontes digelar, setidaknya ada 500 ekor domba yang berpartisipasi dalam berbagai kelas yang telah disediakan.
