BANDUNG, GORAJUARA.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bandung gelar aksi menentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 yang ditetapkan di Kota Bandung hingga 30 Agustus mendatang.
Mereka menyuarakan tuntutannya lewat spanduk yang dipampang didepan gerbang kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jl. Wastukencana, Selasa (24/8/2021).
Dalam tuntutannya, mereka meminta Pemkot Bandung melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kebijakan-kebijakan selama PPKM.
Menurut Koordinator Aksi IMM, Muhammad Fauzan Irsyad, Pemerintah Kota Bandung dinilai gagal dalam menghadirkan informasi-informasi terkait kebijakan-kebijakan di masa Pandemi Covid-19.
"Pemkot dan Satgas Kota Bandung gagal, karena Mereka tidak menghadirkan data kesehatan yang jelas, karena sampai saat ini tidak ada data yang jelas mengapa PPKM diperpanjang," kata Fauzan.
"Yang ada hanya masalah level, standarisasi vaksinasi, ganjil-jenap, 5M itu tidak efektif dan efesien," imbuhnya.
Fauzan menyebutkan, pihaknya telah melakukan kajian terhadap kebijakan-kebijakan di masa pandemi. Hasilnya, ia menilai Pemkot Bandung tidak dapat menekan laju peningkatan angka kemiskinan di Kota Bandung.
"Dari kajian kami, masyarakat Kota Bandung mengalami peningkatan kemiskinan sebanyak 30 persen, itu bukti konkrit Pemkot hanya memanfaatkan rakyatnya," tegasnya.
Oleh sebab itu, mereka meminta Pemkot melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Kami minta Pemkot menyampaikan kepada pemerintah lebih tinggi untuk mengubah semua kebijakan yang ada," tandasnya.
Menanggapi aksi tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meminta, agar masyarakat bisa sabar dan mengutamakan faktor kesehatan.
"Kalau memang selama 2 minggu ini penyebaran Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami penurunan, pasti kita akan memberikan relaksasi yang lebih. Termasuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM), kita akan kaji terus dan melakukan evaluasi yang bersifat kondisional," katanya.**