Di Balik Keceriaan Anak Kembar Siam Mengikuti PTM Terbatas, Ternyata Menyimpan Duka

photo author
- Kamis, 19 Agustus 2021 | 22:44 WIB
Dua anak kembar siam yang tidak bisa dipisahkan, siswa SD Negeri I Tegalpanjang, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut,  saat mengikuti PTM terbatas (Agus Alvin/Gorajuara.com)
Dua anak kembar siam yang tidak bisa dipisahkan, siswa SD Negeri I Tegalpanjang, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, saat mengikuti PTM terbatas (Agus Alvin/Gorajuara.com)

GARUT, GORAJUARA.com- Sungguh luar biasa, semangat dan kegigihan dua anak kembar siam yang tidak dapat dipisahkan ini. Mereka tetap bersemangat untuk tetap bisa menuntut ilmu, meski dengan keterbatasan fisiknya.

Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah, siswi SD Negeri I Tegalpanjang, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, itulah siswa kembar siam dempet (tak dapat dipisahkan).

Mereka begitu tekun, disiplin dan antusias mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, setelah sekolah diizinkan kembali untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19.

Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah, buah hati dari pasangan Iwan Kurniawan dan Yani (Alm), kini duduk di bangku kelas 2.

Identitas kedua siswa tersebut baru terkuak setelah kelas 2, karena pada saat masuk kelas 1 SD Negeri I ada kebijakan pemerintah yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar secara daring atau siswa belajar dari rumah (BDR) akibat dampak pandemi Covid-19.

Untuk mengikuti pembelajaran sesuai jadwal, Iwan, sang ayah dengan telaten dan penuh kesabaran mengantar kedua anak kembar siamnya ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor.

Untuk bisa sampai ke sekolah, Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah harus menempuh perjalanan selama 30 menit. Pasalnya, tempat tinggal mereka di Kampung Padasari RT 03/07, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja cukup jauh. Sedangkan SD Negeri 1 Tegalpanjang lokasinya di Kampung Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja.

Melihat semangat dan kegigihan mereka untuk bersekolah, kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Totong, S.Pd, M.Si, sangat terharu.
“Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah hasrat untuk menuntut ilmu begitu besar, meski keduanya memiliki keterbatasan fisik,” katanya saat melakukan kunjungan kerja ke SDN 1 Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kamis (19/8/2021).

Menurut Totong, mereka anak yang sangat luar biasa dan harus jadi motivasi bagi anak anak yang lainnya. Keterbatasan fisik bagi kedua anak kembar siam tersebut bukan menjadi penghalang. Justru mereka mempunyai tekad yang kuat untuk bisa sekolah, belajar di kelas, dan sangat antusias dalam mengikuti pelajaran.

"Mereka inlah yang harus kita dorong, dan apresiasi. Semangat dan kegigihan mereka harus menjadi motivasi bagi anak-anak yang lainnya," kata Totong seraya menambahkan, sebelumnya pihaknya tidak mengetahui jika ada anak kembar siam yang mengikuti PTM.

“Saya mengetahui jika di SD ini ada anak kembar siam yang bersekolah setelah menerima pesan singkat melalui aplikasi WhatshApp (WA) dari Koordinator Wilayah (korwil) Kecamatan Pangatikan,” ujarnya.

Setelah menerima pesan WA, urai Totong, dirinya langsung mendatangi sekolah tersebut dengan kepala bidang. “Ternyata anak tersebut sudah yatim karena ibu kandungnya meninggal dunia sembilan bulan lalu,” ucapnya

Totong mengakui, sekalipun mengalami keterbatasan fisik, mereka sama sekli tidak minder atau malu. Mereka sangat ceria dan bahagia, karena bisa bersekolah dengan teman-temannya.

“Itulah yang membuat saya terharu dengan mereka. Saya juga salut dan sangat mengapresiasi perjuangan bapaknya yang mengurusi mereka hingga bisa masuk sekolah,” tegasnya.

Usai kunjungannya, Totong berjanji akan menyediakan fasilitas kursi khusus bagi anak kembar siam tersebut agar memudahkan cara belajar dan lebih nyaman. Mereka minta diganti tempat belajar dengan kursi roda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rusyandi

Tags

Rekomendasi

Terkini