GORAJUARA - Seorang koki muda asal Iran, menghembuskan nafas terakhirnya tepat di usia 19 tahun, pada malam sebelum hari ulang tahunnya.
Koki muda ini dilaporkan atas dugaan, penculikan dan dianiaya dilakukan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam, Iran.
Seperti yang dikutip Gorajuara.com dari artikel indiatimes yang terbit pada 31 Oktober 2022.
Pria yang bernama Mershad Shahidi atau dikenal juga dengan Jamie Oliver. Diberitakan menjadi korban penyiksaan, ia dipukuli dan disiksa hingga meregang nyawa.
Baca Juga: Susi ART Ferdy Sambo Dicecar Soal Anak Keempat yang Diduga Adopsi, Benarkah?
Disadur dari The Telegraph, remaja muda berumur 19 tahun tersebut, ditangkap pada 25 Oktober 2022.
Namun pihaknya dipukul menggunakan tongkat, saat berada di tahanan Garda Revolusi Iran, Arab.
Ia terbunuh akibat pukulan keras pada bagian tengkorak. Kabarnya pihak keluarga Mershad Shahidi diancam, sehingga mereka mengatakan bahwa anak mereka meninggal akibat serangan jantung.
Kabar naas itu, sangat cepat tersebar ke berbagai sosial media. Pasca tragedi keji menimpa Mershad banyak orang hingga ribuan melayat ke pemakamannya, pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022.
Baca Juga: Berani Banget, Seorang Pemuda Ancam 2 Penjaga Toko dengan Busur Panah, Berakhir Dikejar Warga
Dr. Nina Ansary, seorang penulis berkebangsaan Iran-Amerika turut berduka cita atas meninggalnya Shahidi.
"Mershad Shahidi adalah seorang koki muda berbakat di Boote Restaurant. Dia dibunuh dengan kejam oleh Pasukan Keamanan Iran. Besok adalah hari ulang tahunnya ke-20. Kami tidak akan pernah lupa, kami tidak akan memaafkan," tulis Nina pada akun Twitter pribadi miliknya @drninaansary.
Serbuan netizen menyerang pihak berwenang Iran. Pemerintah Iran diklaim bertanggung jawab atas kematian Mershad Shahidi.
Pihak Pemerintah Iran menyangkal tuduhan yang ditujukan dan kematian Shahidi bukan tanggung jawab pemerintah.