GORAJUARA - Setelah Presiden Republik Indonesia Jokowi memberikan pandangannya terkait kasus kematian Brigadir J diikuti pesinetron kondang Raffi Ahmad, kini Pendakwah Ustadz Abdul Somad turut memberi tanggapan.
Ustadz Abdul Somad atau yang kerap dipanggil UAS ikut menanggapi kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Kasus pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo ini melibatkan istrinya yakni Putri Candrawathi beserta rekan-rekannya yang juga anggota kepolisian.
Baca Juga: Siasat Arya Saloka dan Putri Anne di Dunia Hiburan Diungkap, Publik Makin Penasaran dan Gregetan
UAS mengaku bahwa kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Ferdy Sambo sudah seperti sinetron, karena selalu ditunggu di setiap episodenya.
"Dan sekarang 2022, terjadi perubahan yang luar biasa, bukan sandiwara radio, bukan sinetron, tapi true story, episode per episode dari Bharada E, Brigadir J," kata UAS.
Tak hanya itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa ada kekuatan seorang ibu yang dinilai sangat luar biasa untuk meruntuhkan skenario pembunuhan Brigadir J yang semula dirancang Ferdy Sambo.
Baca Juga: Viral! Sikap Anggota Brimob Bentak Wartawan saat Sidang Etik Ferdy Sambo, Netizen: Arogan Sekali
"Kenapa bisa tidak tertutupi padahal semua seperti sudah berkolaborasi yang begitu indah, dengan konferensi pers yang sempurna perfect, kenapa bisa batal itu semua?," kata Ustaz Abdul Somad.
"Karena ada seorang ibu yang menjerit, dia minta peti itu dibuka, 'Tolong buka'," ucapnya dikutip dari Pikiran Rakyat.
Ibu yang dimaksud UAS adalah ibunda Brigadir J yang sebelumnya meminta agar peti jenazah anaknya dibuka setelah sampai di Jambi.
Baca Juga: Fakta Menarik One Piece: Kejutan! Crocodile adalah Anak Kandung Shirohige?
"Jadi kalau kalian tidak ada tenaga dan suara seperti ibu dari Joshua Hutabarat, serahkan saja pada emak-emak," kata Ustadz Abdul Somad.
UAS meyakini adanya kekuatan dari cinta dan kasih seorang ibu, maka kasus tersebut bisa terbongkar dan semakin jelas kejanggalan-kejanggalan yang terdapat di dalamnya.***