GORAJUARA – Kasus penembakan berencana kepada Brigadir J oleh Ferdy Sambo masih belum selesai. Terlebih kini kembali mencuat soal isu motif LGBT setelah adanya hasil otopsi.
Mengenai adanya isu motif LGBT Ferdy Sambo pada hasil otopsi Brigadir J, Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun pun turut buka suara.
Menurut Refly Harun, soal isu motif LGBT Ferdy Sambo ini bisa saja ada paksaan. Ia mengatakan bahwa alasan mengapa Brigadir J terlibat, karena adanya hubungan atasan dan bawahan.
Baca Juga: Usai Periksa Istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi, Kapolri Akan Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J
"Kemudian, kenapa dia terlibat misalnya dengan Ferdy Sambo? Kita tidak tahu ini isu yang berkembang. Ya, bisa saja sebagai bawahan dipaksa," ucap Refly Harun.
Selain itu, Refly Harun juga mengatakan bahwa Brigadir J adalah laki-laki yang normal. Bahkan almarhum Brigadir J juga memiliki seorang kekasih bernama Vera Simanjuntak.
Justru Refly Harun mempertanyakan ketika ada hasil otopsi Brigadir J mengenai adanya keterlibatan dengan Ferdy Sambo dan dituding LGBT. Ia juga mengatakan bahwa ada kemungkinan Brigadir J dipaksa.
"Lalu, pertanyaannya adalah kenapa dia juga terlibat dengan PC? Seandainya itu benar juga. Mungkin sebagai bawahan dia juga dipaksa," sambungnya.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan Brigadir J yang normal akhirnya membuatnya lebih memilih Putri Candrawathi dibandingkan dengan Ferdy Sambo.
Hal tersebut diduga menjadi pemicu marahnya Ferdy Sambo bila dikaitkan dengan isu LGBT.
"Dalam konteks ini, kenormalannya akhirnya membuat dia lebih memilih ke sana," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa Sebelumnya, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai pernyataan Mahfud MD soal motif tersangka hanya untuk orang dewasa, seakan membenarkan isu LGBT Ferdy Sambo.