Gorajuara.com,-Setelah Deolipa Yumara kuasanya dicabut sebagai pengacara Bharada E, ia mengaku belum diinfo sebelumnya dan menunut fee Rp 15 triliun kepada negara.
"Ini kan penunjukan dari negara, dari Bareskrim. Tentunya saya minta fee saya dong. Saya akan minta jasa saya sebagai pengacara yang ditunjuk negara. Saya minta Rp 15 triliun, supaya saya bisa foya-foya," kata Deolipa.
Alasan Deolipa meminta Rp 15 triliun karena merasa ditunjuk oleh negara. Dan ia akan mengajukan tuntutan jika permintaannya tidak dipenuhi.
Baca Juga: Arya Saloka Unggah Foto Tunggangi Motor Ducati Monster, Ternyata Harganya Bisa Buat Beli Rumah
"Ya kan kita ditunjuk negara, negara kan kaya. Masa kita minta Rp 15 triliun nggak ada. Ya kalau nggak ada, kita gugat, catat aja," katanya.
Disisi lain Deolipa Yumara mengaku mendapat banyak tekanan setelah menjadi Pengacara Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.
Selain itu, Deolipa juga meminta tolong kepada Presiden untuk melindungi dirinya karena ia sudah berjuang untuk negara sebagi pengacara.
Baca Juga: Terlalu Vokal Hingga Deolipa Yumara di Cabut dari Kuasa Hukum Bharada E
"Harapan saya ada Pak Mahfud MD, ada Pak Presiden Jokowi, ya tolong lah kami juga diperhatikan. Bukan perhatikan keuangannya, kami sudah banyak duit, tapi perhatikanlah keselamatan saya juga," kata Deolipa.
Disamping itu, Deolipa mengatakan bahwa tekanan yang ia peroleh adalah mencabut perkara atau kuasa terhadap Bharada E.
Baca Juga: Kejutan One Piece chapter 1057: Perpisahan Paling Emosional! Momonosuke : Arigatou, Luffy-san!
“Saya punya harapan-harapan, yang pertama harapan pribadi saya, internal. Ini kan kemudian saya menjadi saksi yang mendengar cerita Bharada E. Saya adalah kuasa hukumnya," kata Deolipa.
"Jadi tolonglah jangan ada tekanan-tekanan ke saya supaya cabut perkara atau apa, supaya cabut kuasa atau apa," lanjutnya.***