GORAJUARA – Semakin terungkapnya kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat membuat banyak pihak turut berspekulasi dan berkomentar.
Tidak hanya dari kepolisian, pakar hukum, dan tim kedokteran, masyarakat awam pun buka suara perihal tewasnya Brigadir J yang menyimpan banyak misteri.
Kecurigaan yang merebak tentang adanya kejanggalan pada kematian Brigadir J tidak bisa ditepis.
Baca Juga: Kejutan One Piece chapter 1056: Sejarah Wano Kuno Terungkap! Kebenaran Abad Kekosongan Terkuak?
Banyaknya bukti yang seolah sengaja dihilangkan, bekas luka Brigadir J yang tidak lazim, hingga alasan pelecehan seksual yang tidak masuk akal menjadi sebab utama kecurigaan terus bertambah.
Seiring berjalannya waktu, bukti-bukti yang hilang mulai bermunculan. Jenazah Brigadir J juga telah diautopsi ulang.
Meski demikian, Kasus polisi tembak polisi yang gegerkan kepolisian dan publik sejak akhir Juni ini pun belum menemukan titik terang.
Baca Juga: Video One Piece episode 1027 Resmi Rilis! Berikut Ini Link Nonton Sub Indonesia
Atas semakin mencuatnya kasus polisi tembak polisi ini, Refly Harun, seorang Pakar Hukum Tata Negara turut berkomentar.
Menurutnya, kasus ini tidak terlalu sulit untuk dipecahkan karena locus delicti (tempat terjadinya peristiwa pidana) masih bisa diketahui, tempus delicti (waktu terjadinya pidana) jelas, kemudian aktor-aktor utamanya juga jelas.
Untuk menentukan tewasnya Brigadir J ini adalah pembunuhan atau tewas tidak disengaja karena membela diri pun tidak perlu menunggu hasil autopsi sebagai criminal investigation.
Cukup interogasi 3 tokoh utama saja, yaitu Bharada E, Irjen Ferdi Sambo, dan Putri Candrawathi (Istri Ferdi Sambo) beserta komunikasi mereka dengan Brigadir J.
Baca Juga: Fakta Oke One Punch Man: 5 Villain Wanita Terkuat, No.2 Nyaris Buat Genos Tewas!
Tidak perlu membahas apakah tewasnya Brigadir J ini disebabkan karena penyiksaan sebelum dibunuh.
