"Kami belajar tentang hidup yang tidak semata berdiri di atas lamanya hari, tapi tentang helaan napas yang dipakai dalam sehari-hari. Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan segala amal-amalnya, untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya," kata Ridwan Kamil.