GORAJUARA - Belakangan ini Nasi Padang Babi Jakarta membuat heboh publik.
Bahkan Buya Mahyeldi selaku Gubernur Sumatera Barat beserta komunitas masyarakat Minangkabau mengecam usaha Nasi Padang Babi tersebut.
Nasi Padang Babi dianggap menyalahi identitas, falsafah dan adat dari kuliner Minang itu sendiri.
"Harusnya ini tak boleh terjadi, karena masakan Padang, atau masakan Minang itu identik dengan makanan halal sesuai dengan falsafah dan adatnya yang berlandaskan Islam dan Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Seluruh masakan pakai nama Padang itu adalah makanan halal. Itu sudah jelas," ungkap Buya Mahyeldi.
Menurut Buya Mahyeldi Nasi Padang Babi sudah sangat jelas menyalahi adat istiadat dan falsafah dari masakan Minang yang berlandaskan Islam.
Buya Mahyeldi juga ingin agar tidak ada lagi usaha-usaha yang mengatasnamakan masakan Padang selain yang halal.
Bahkan Buya Mahyeldi meninginkan agar setiap usaha masakan Padang memiliki sertifikasi dari Ikatan Keluarga Minangkabau.
"Pada intinya tidak boleh lagi ada masakan Padang yang non halal, kita harus pastikan masakan Padang itu semuanya halal dan dapat dikonsumsi oleh umat Muslim. Ke depan harus ada sertifikasi oleh IKM (Ikatan Keluarga Minangkabau), mana yang asli Padang, mana yang bukan, nanti ada stikernya," lanjut Buya Mahyeldi.
Buya Mahyeldi berharap kedepannya akan ada identitas khusus bagi usaha-usaha yang mengatasnamakan masakan Padang.
Kedepannya akan ada stiker khusus bagi usaha masakan Padang yang autentik atau asli Minang.***
Anda ingin mendapatkan berita update setiap hari dari Gorajuara.com. Ayo gabung di Grup Telegram “Gorajuara.com News”, caranya klik link https://t.me/gorajuaranews, Kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.
