Berdasarkan Statistik, Mayoritas Orang Hilang di Sungai Aare Ditemukan dalam Tempo Waktu Ini

photo author
- Selasa, 31 Mei 2022 | 21:23 WIB
Update pencarian Eril, putra Ridwan Kamil yang hilang terseret arus Sungai Aare Swiss (Foto: Gorajuara.com/dok: kemlu.go.id)
Update pencarian Eril, putra Ridwan Kamil yang hilang terseret arus Sungai Aare Swiss (Foto: Gorajuara.com/dok: kemlu.go.id)

GORAJUARA,- Nasib dan kondisi Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, belum juga bisa dipastikan usai dinyatakan hilang akibat terbawa arus Sungai Aare di Bern, Swiss.

Padahal, pihak kepolisian dan tim SAR sudah bekerja keras dengan berbagai metode melakukan pencarian.

Menyimak lagi penjelasan Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman Hadad, secara statistik, kasus orang hanyut di Sungai Aaree adalah 15-20 orang dalam setahun, dengan dengan persentase 99,9 persen ditemukan.

Baca Juga: Ridwan Kamil, Atalia Praratya dan Keluarga Ikhlas dengan Apapun yang Menjadi Takdir Eril Sang Anak Sulung

Baca Juga: Hore...Anak Disabilitas Bisa Masuk Perguruan Tinggi dan Bekerja

Mayoritas orang hilang ditemukan dalam tiga minggu. Proses pencarian oleh tim SAR dilakukan dengan tanpa batas waktu, karena pada prinsipnya, Polisi Sungai di Kota Bern bertugas berpatroli setiap hari.

Informasi terakhir menyebutkan terdapat beberapa kendala yang ditemukan dalam proses pencarian Eril di Sungai Aare.

Kendala tersebut pun bersifat begitu situasional dan bergantung pada kondisi di hari tersebut, yang mana dapat berbeda-beda setiap harinya.

Sebelumnya, Duta Besar juga menepis spekulasi di media lokal setempat yang mengatakan bahwa debit air Sungai Aaree menjadi besar karena sejak Januari 2022 perusahaan milik negara Swiss di bidang listrik Alpiq di Winznau mengalirkan antara 15 dan 25 meter kubik air per detik ke jalur lama Aare di Bendung Winznau.

Baca Juga: Kinerja Cemerlang, Dirut bank bjb Yuddy Renaldi Raih Indonesia Financial Top Leader Awards 2022

"Tak ada rekayasa arus karena secara konsisten arus (di Sungai Aaree) akan seperti itu. Perbedaan (debit air) akan terjadi dari hari ke hari tergantung (apakah) ada tambahan hujan atau fenomena air lainnya sehingga debit air bertambah meluncur ke dataran lebih rendah," jelas Duta Besar Muliaman.

Dari data pemerintah Kota Bern, debit air rata - rata di Sungai Aare adalah 180-230 meter kubik per detik. Informasi tersebut senantiasa dapat diakses oleh publik secara online dan real time.

Untuk selanjutnya, KBRI Bern akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan SAR setempat sehingga pihaknya bisa mendapatkan informasi secara real time.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini