Ingin Memuliakan Para Ulama, Kang DS: Berawal Dari Mimpi Besar Saat Jadi Kepala Desa

photo author
- Senin, 7 Maret 2022 | 12:02 WIB
Bupati Dadang Supriatna (tengah) (gorajuara.com/Pemkab Bandung)
Bupati Dadang Supriatna (tengah) (gorajuara.com/Pemkab Bandung)

 

GORAJUARA - Bupati Bandung HM Dadang Supriatna mengungkapkan sekilas kisah masa lalunya, sebelum menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung.

Terlintas pada pikirannya, saat ia menjadi Kepala Desa Tegalluar punya mimpi besar, apabila ada izin dan ridho Allah menjadi Bupati Bandung, ingin memuliakan para ulama di Kabupaten Bandung.

Mimpi besar Dadang Supriatna, setelah sebelumnya ia sudah terbiasa melaksanakan kebiasaan rutin pengajian keliling, Jumat Keliling dan shalat sunat keliling di tiap-tiap RW ketika memegang amanah Kepala Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsiang.

Baca Juga: Komisi III DPR: Langkah Polresta Bandung Bentuk Kongkret Layanan Presisi

Baca Juga: Bioskop Trans TV Hari Ini dan Sinopsis, 7 Maret 2022: Batman dan Lone Survivor. Berikut Link Live Streaming

Mimpi besar Bupati Bandung itu direalisasikan secara nyata melalui pemberian insentif kepada guru ngaji, sekaligus BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

"Selain ingin memuliakan ulama, juga ingin melaksanakan program saba desa, yang saat ini disebut Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa)," kata Dadang
Supriatna kepada wartawan di Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Sabtu 5 Maret 2022.

Kenapa ingin melaksanakan saba desa/Bunga Desa, imbuh Bupati Bandung, bisa merasakan langsung kondisi masyarakat dan melihat langsung kondisi keseharian masyarakat.

Baca Juga: Enea Bastianini Taklukan Sirkuit Losail MotoGP Qatar 2022

Baca Juga: Prilly Latuconsina Curhat di Medsos, Putusan Wasit yang Aneh dan Lucu Bikin Sedih dan Kecewa

"Apa yang kurang dalam pembangunan, pelayanan atau pun yang lainnya. Disamping itu, kita pun lebih familiar dan lebih dekat dengan masyarakat, sehingga tidak ada sekat antara pimpinan dengan masyarakat," kata Bupati Dadang Supriatna.

Karena pada hakekatnya, ia mengungkapkan, Bupati itu bukan sebagai raja, tetapi Bupati itu sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini