GORAJUARA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, memprediksi kalau puncak musim hujan di Kota Bandung akan terjadi pada Januari 2022.
Terkait hal itu, BMKG meminta agar semua pihak waspada terhadap potensi bencana yang bisa terjadi di puncak musim hujan tersebut.
Terlebih lagi, curah hujan diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga 20 persen dari kondisi normal.
Baca Juga: Anies Baswedan : Tidak ada Pensiun dalam Urusan Masjid
Saat memaparkan kondisi cuaca di Kota Bandung pada program Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, Prakirawan BMKG Bandung, Yan Firdaus mengatakan, peningkatan curah hujan ini juga dikhawatirkan akan meningkatkan potensi pada kejadian bencana.
Seperti diketahui, di Kota Bandung selama beberapa hari terakhir terjadi cuaca ekstrem.
Kondisi tersebut, kata Yan, karena disebabkan beberapa faktor. Pertama, BMKG, dalam tiga minggu terakhir ini mendeteksi adanya aktivitas Lanina kategori lemah.
Kedua, BMKG juga mendeteksi aktivitas regional seperti gelombang ekuatorial, yang menambah curah hujan jadi tinggi.
Baca Juga: Pasang 500 Titik Internet Gratis di Kota Bandung, Ini Harapan Wali Kota
Sebab itu, hujan dari siang hingga malam bahkan dini hari. Ketiga, faktor lokal dari kondisi Kota Bandung itu sendiri.
Cuaca ekstrem kali ini, menurut Yan, berpotensi meningkatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir atau banjir bandang, longsor, puting beliung atau angin kencang dan hujan es.
Potensi bencana ini bisa terjadi di daerah mana saja, karena Bandung ini berada di cekungan Bandung.
Baca Juga: Ini Cerita di Balik Tugu Perjuangan Bandung Timur
"Kota Bandung ini berada di dalam cekungan Bandung. Karena berada di dalam cekungan Bnadung, termasuk juga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, maka memang potensi terjadinya bencana jadi meningkat. Jadi memang hampir di seluruh wilayah di sini terdampak cuaca buruk itu terutama bencana banjir genangan atau pun longsor," ungkapnya.***
