RANCAEKEK, GORAJUARA - Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Maulana Fahmi meninjau pelaksanaan pendidikan dan pelatihan servis handphone di Kantor Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Rabu 15 September 2021.
Pendidikan dan pelatihan yang merupakan program Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung itu melibatkan 20 warga Desa Rancaekek Wetan dan pelaksanaannya selama 20 hari, Rabu ini memasuki hari ke-18.
Menurut Fahmi, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ini merupakan realisasi dari usulan masyarakat melalui musrembang di tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.
Baca Juga: Double Track Leuwigajah Kota Cimahi, Akan Segera Dibangun Akhir September 2021
Hasil musrembang itu mendapatkan persetujuan dari DPRD Kabupaten Bandung, di antaranya dalam program pelatihan servis handphone ini.
"Adanya pelatihan ini bisa menyerap tenaga kerja. Selain itu, sumber daya manusia yang memiliki skill dan skill itu bisa digunakan oleh pribadinya masing-masing," harap Fahmi.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, imbuh Fahmi dari Fraksi PKS ini, dapat membuka usaha baru dalam menunjang ekonomi mereka.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut 18 Juta Warga Jawa Barat Sudah mendapat Suntikan Vaksin Hingga Saat Ini
Selain pelatihan servis handphone, ia mengungkapkan, Dinas Ketenagakerjaan juga memfasilitasi pelatihan bengkel motor, tata boga, menjahit dan pelatihan lainnya.
"Dengan adanya pelatihan-pelatihan itu untuk menyerap sumber daya manusia agar dapat menciptakan lapangan kerja," harapnya.
Fahmi memaparkan, bagi warga yang sudah mengikuti pelatihan menjahit, misalnya bisa masuk kerja di pabrik, yang mengikuti pelatihan tata boga bisa membuka usaha kuliner.
Baca Juga: Sekolah Jangan Paksakan Laksanakan PTM, Fahmi: Jika Belum Siap Segala Macamnya, Itu Sangat Beresiko
Termasuk bagi mereka yang sudah memiliki skill dalam kemampuan servis handphone, lanjutnya, bisa membuka usaha servis handphone.
"Untuk itu, pelatihan servis handphone ini sangat bagus karena masyarakat pada umumnya, khususnya yang sudah dewasa memiliki handphone. Itu pasar buat mereka untuk membuka usaha servis handphone," katanya.
Ia pun berharap para peserta pelatihan itu bisa hidup mandiri dan ekonomi mereka diharapkan kembali bangkit. Terlebih lagi saat ini, ucap dia, dampak pandemi Covid-19 menimbulkan pengangguran yang semakin banyak, selain berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Kabupaten Bandung Barat Siapkan Tempat Rehabilitasi dan Penyimpanan Barang Bukti BNN