news

Ini Rekam Jejak dan Kronologis Rasmus Paludan yang Bakar Al-Quran Sebagai Bentuk Protes Swedia dan Finlandia

Kamis, 26 Januari 2023 | 13:37 WIB
Tak Peduli Ancaman dan Hukuman Berikut Kronologi dan Rekam Jejak Aksi Rasmus Paludan (Foto: Gorajuara.com/dok: Instagram @cgtn)

GORAJUARA - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Rasmus Paludan di depan Kedutaan Besar Turki Sabtu 21 Januari 2023 lalu, mengundang ancaman dari beberapa negara bahkan perdana menteri Swedia sendiri.

Pasalnya, politisi anti-imigran bernama Rasmus Paludan ini telah membuat aksi provokatif yang mengancam terjadinya keributan dengan cara membakar Al-Quran di Kota Stockholm. Dalam demonstrasi yang dilakukan oleh Rasmus Paludan dan kawannya adalah sebagai bentuk protes upaya Swedia & Finlandia untuk masuk ke dalam NATO.

Baca Juga: Bocoran Takdir Cinta Yang Kupilih: Akankah Novia Tau Keberadaan Soal Sakitnya Jefri

Secara kronologis, pada masa perang antara Rusia dan Ukraina yang kemudian memecah dunia menjadi dua kubu, Swedia dan Finlandia adalah negara yang mendukung Ukraina.

Karena itu mereka berpotensi dapat serangan dari Rusia secara besar-besaran. padahal Rusia sudah memperingatkan jauh-jauh hari akan mendapat ancaman bagi yang membantu Ukraina.

Mengetahui hal tersebut Swedia & Finlandia harus bergabung ke dalam NATO agar memperoleh keamanan sekaligus mungkin bisa mengintimidasi Rusia.

Tetapi dalam upayanya mereka ditolak oleh anggota NATO yaitu Turki dan Hungaria. Untuk dapat bergabung ke dalam NATO, harus mendapatkan persetujuan dari 30 negara anggota.

Penolakan yang dilakukan oleh Turki disebabkan karena mereka berdua melindungi militan Kurdi dan kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta tahun 2016 pada pemerintahan Turki.

Rasmus Paludan pun melancarkan aksi demonstran di depan Kedutaan Besar Turki dengan membawa spanduk merah bertuliskan "Kita semua PKK" yaitu Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang di Turki, Swedia dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1073: Oda Konfirmasi Level Kekuatan Zoro Saat Ini, Ternyata Sudah Mampu Mengimbangi Mihawk

Atas aksi demonstrasi yang telah terjadi, Rasmus Paludan mengaku mendapat ancaman dari berbagai pihak, seperti Rusia, Indonesia, Arab Saudi dan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson.

Rekam Jejak
Pada laman theguardian.com, Paludan adalah seorang pengacara Denmark yang juga berkewarganegaraan Swedia, mendirikan Partai politik Stram Kurs (Garis Keras) pada 2017.

Hampir memasuki parlemen dalam pemilu terakhir di Denmark, Stram Kurs dengan kebijakan berdasarkan pelarangan Islam dan mendeportasi ratusan ribu Muslim.

Bukan hal yang pertama kali, aksi membakar Al-Quran sudah terjadi dilakukan oleh Rasmus Paludan.

Halaman:

Tags

Terkini