news

Tornado Kuat Menghantam Kota Selma di Amerika Serikat, Ribuan Warga Terisolir

Jumat, 13 Januari 2023 | 15:21 WIB
Tornado dahsyat merobek kota Selma, Alabama, pusat gerakan hak-hak sipil AS pada 1960-an. (Gorajuara/ dok: Pixabay/ Falkenpost)

“Kami memiliki banyak kabel listrik yang tumbang. Ada banyak bahaya di jalanan.”

Baca Juga: Rombongan MKKS SMA/SMK Seprovinsi Gorontalo Berkunjung ke SMAN 2 Kuta Selatan

Diperkirakan 50.000 orang dibiarkan tanpa listrik di seluruh negara bagian, menurut PowerOutage.us, sebuah situs web yang melacak pemadaman listrik.

Selma, sebuah kota berpenduduk sekitar 18.000 jiwa, terletak di sebuah wilayah di selatan yang dikenal sebagai Sabuk Hitam, yang sebagian dinamai karena sejarah Afrika-Amerika.

Di sanalah Martin Luther King Jr dan para pemimpin hak sipil lainnya pada 1960-an melancarkan pawai tanpa kekerasan, berjalan sejauh 87 km (54 mil) ke ibu kota negara bagian Montgomery.

Baca Juga: Demi Membuat Konten Sosial Media, Satu Nyawa Remaja Melayang

Banyak situs yang terkait dengan sejarah hak-hak sipil Selma rapuh dan perlu diperbaiki, termasuk Gereja AME Brown Chapel yang berusia 114 tahun.

Para pengunjuk rasa pada tahun 1965 menggunakan gereja sebagai basis operasi saat mereka bersiap untuk berbaris, yang menyebabkan insiden yang disebut "Minggu Berdarah".

Polisi dengan tongkat polisi, gas air mata, dan senjata lainnya menyerang para demonstran hari itu, salah satunya adalah mendiang John Lewis, calon Senator AS yang tengkoraknya retak akibat kekerasan.

Baca Juga: Viral Siswa SD Bola Matanya Pecah hingga Buta Akibat Latto-Latto, Cek Faktanya..

Insiden itu disiarkan ke seluruh negeri dan dikreditkan dengan pengesahan Undang-Undang Hak Pilih akhir tahun itu, yang melarang diskriminasi di tempat pemungutan suara.

Gereja kulit hitam yang bersejarah itu sedang dalam renovasi senilai $1,3 juta melalui US National Park Service pada saat tornado. ***

Halaman:

Tags

Terkini