news

Gildas Deograt Lumy Si White Hacker Berbicara Soal Keamanan Data Bank di Indonesia yang Sangat Rentan Dibobol

Rabu, 14 September 2022 | 18:23 WIB
White Hacker Berbicara Soal Keamanan Data Bank di Indonesia yang Sangat Rentan Untuk Dibobol (Gorajuara/dok: Tangkapan Layar YouTube/Podcast Deddy Corbuzier)

GORAJUARA - Deddy Corbuzier sebelum memulai podcast dengan Gildas, ia mengungkapkan bahwa Gildas menunjukkan cara membobol kemanan bank dalam waktu 10 menit.

Kemudian Gildas mengungkapkan bahwa itu hanya untuk awareness tidak untuk membobol bank nanti jadi kaya mendadak, candanya.

Kemudian Deddy Corbuzier menanyakan kembali apakah benar kita bisa membobol bank selama 10 menit?

Baca Juga: Hai Nakama! Ini Jadwal Nobar One Piece Film Red di Riau 25 September 2022, Cek Lokasi Bioskop dan CP

“Iya bener nanti saya ajarin”, ungkap Gildas. Bahkan saya hanya kasih keyword saja om nanti akan bisa searching2 di google sendiri dan download toolsnya gratis nggak tahu cara makainya bisa nonton di Video youtube”, ungkapnya.

Kemudian Deddy Corbuzier menanyakan kalau misalkan orang bisa mengakses dan mengetahui caranya di Youtube berarti keamanan bank harusnya diupgrade.

Betul harusnya, ungkap Gildas namun dalam konteks manajemen resiko, resikonya ditransfer ke nasabah.

“Kemudian pertanyaannya ialah waktu orang buka rekening kan trans conditionnya 6 halaman bolak-balik hurufnya ada 8 poin siapa yang baca. Saya sih baca”, ungkap Gildas.

Baca Juga: Viral Video Oknum ASN Tendang Perempuan Pengendara Motor Hingga Terguling: Pelaku Telah Diamankan

Apa coba salah satunya?, tanya Deddy Corbuzier. “Kira-kira begini kalimatnya, karena masing-masing bank punya kalimat warning yang berbeda-beda”, ungkap Gildas.

“Saya sebagai nasabah bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kartu, pin, user id, token, dan seterusnya, yang ini kalau diterjemahkan artinya dalam hitam putih misalkan om Dedy bank kemudian bilang tarok duit ke gue, kalau kurang gue nggak tanggung jawab”, ungkap Gildas.

Menurut penuturan Gildas bahwa bahwa konsep manajemen resiko ia mengungkapkan bahwa adanya konserp blind risk transference.

“Jadi itu yang saya bilang konsep manajemen resiko perbankan di Indonesia itu paling tidak blind risk tranference, artinya mentransfer resikonya ke orang buta”, ungkap Gildas.

Baca Juga: Brigadir FF Dijatuhi Sanksi Demosi 2 Tahun, Karena Terbukti Langgar Kode Etik Terkait Kasus Brigadir J

Halaman:

Tags

Terkini