news

Dapat Banyak Informasi Mengenai Kasus Ferdy Sambo, Kamaruddin: Saya Banyak Bergaul dengan Dunia Intelijen

Rabu, 24 Agustus 2022 | 22:10 WIB
Kamaruddin Simanjuntak mengungkap jika Ferdy Sambo kerap mabuk di ruangannya saat memeriksa polisi yang melakukan kesalahan (Foto : twitter Jhon Sitorus)

Gorajuara.com,-Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yanh dilakukan oleh Ferdy Sambo masih menjadi misteri.

Motif dari rencana pembunuhan Brigadir J belum ada kejelasan dari pihak-pihak terkait termasuk istri dari Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo sudah terbongkar sejak tersangka Bharada Eliezer atau Bharada E menjadi justice collaborator.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Komentari Film Sayap Sayap Patah yang Diperankan Nicholas Saputra, Ariel Tatum, dan Nugie

Sebelumnya pengacara dari Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dari awal sudah memiliki kecurigaan atas terkait tewasanya Brigadir J.

Banyak dugaan-dugaan yang diungkapkan oleh Kamaruddin terbukti benar dan menyebutkan Kamaruddin mempunyai pasokan data dari internal Polri.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Komisi III DPR dari Fraksi PKB Dipo Nusantara saat menggelar Rapat Dengar Pendapat terkait kasus kematian Brigadir J.

Baca Juga: Pengendara Ojol Laporkan Orderan Wanita untuk Kuburkan Jenazah Bayi

Menanggapi hal tersebut, diakuin Kamaruddin ia mendapatkannya dari intelijen sendiri bukan dari internal Polri.

"Saya tidak ada pasokan informasi dari Polri, tapi saya punya sumber tersendiri di luar Polri,” ujar Kamaruddin.

“Tentu saya rahasiakan karena kalau saya buka nama mereka, mereka tidak percaya lagi dengan saya," lanjutnya.

Baca Juga: Wow! Ini Keinginan Raffi Ahmad, Dari Selesaikan Kuliah S3 Hingga Jadi Ustaz

Kamaruddin menuturkan, informasi tersebut didapatkan dari intelijen yang pernah dibelanya. Sejak saat itu pun Kamaruddin tertarik mendalami hal tersebut. 

“Saya dulu pernah membela intelijen-intelijen ya yang dianggap desersi sejak saat itu saya tertarik dengan dunia intelijen, saya banyak bergaul dengan dunia intelijen,” ungkap Kamaruddin.

"Jadi informasi itu kan tentu sangat berharga tidak semua kita gunakan tetapi kalau kita nilai rasional lalu kita verifikasi maka kita anggap itu suatu kebenaran," sambungnya.***

Tags

Terkini