GORAJUARA - Memiliki keinginan terhadap barang yang disukai, merupakan sesuatu yang wajar, manusiawi.
Seperti yang dialami oleh salah seorang proklamator kita, Mohammad Hatta.
Bung Hatta amat menyukai sepatu bermerk Bally. Saking senangnya, dia menyimpan guntingan iklan sepatu tersebut di dalam diarynya.
Baca Juga: Kominfo Bantah Loloskan Aplikasi Judi Online dalam PSE, Netizen Lancar Aksi Protes
Ada sebuah kisah menarik dari sekretaris pribadi Bung Hatta, Pak Iding Wangsa Widjaja namanya.
Suatu ketika, saat berada di kawasan ramai di luar negari, sang proklamator melihat sepatu Bally dipajang di etalase dan Bung Hatta melihatnya.
Sambil tersenyum, Bung Hatta berkata pada Pak Iding, bahwa suatu ketika jika uang tabungannya sudah cukup, dia akan membelinya.
Padahal sebagai orang nomor dua di negari ini, seharusnya dia mampu untuk membeli sepatu idamannya itu.
Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo Hadiri Pemeriksaan di Bareskrim Polri, Beri Pesan Ini Terkait Brigadir J
Tapi keinginan untuk membelinya selalu diurungkan, karena Bung Hatta lebih mementingkan untuk keperluan keluarga dan kerabat yang membutuhkan.
Bahkan uang pensiunnya seringkali digunakan untuk kepentingan saudara dan kerabat yang kurang mampu dan lebih membutuhkan.
Kedudukannya sebagai Wakil Presiden Pertama Indonesia, tentu akan dianggap hal yang wajar memiliki sepatu bermerk Bally yang harganya sedikit mahal.
Tapi hal itu tidak dilakukannya, walau hati amat menyukai dan ingin memilikinya. Hingga akhir hayatnya, sepatu idamannya itu tidak pernah jadi dibelinya sama sekali.***