GORAJUARA - Sebentar lagi rakyat dan bangsa Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momen sejarah yang tidak terlupakan.
Bagi para pelaku sejarah, hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momen yang tak terlupakan. Sedangkan bagi generasi penerus merupakan momen sejarah yang tidak boleh dilupakan.
Banyak pelajaran yang bisa diambil generasi penerus dari sejarah itu, pun dari sejarah duo Proklamator, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
Bung Hatta, panggilan dari Mohammad Hatta, pernah bersumpah, “Saya tidak akan menikah hingga Indonesia merdeka.”
Dalam buku Seratus Tahun Bung Hatta yang diterbitkan Kompas (2002), Meutia Farida Hatta, salah seorang putri Bung Hatta menulis bahwa perjuangan Bung Hatta untuk kemerdekaan Indonesia sudah dilakukannya sejak muda.
Baca Juga: Kemenkominfo Resmi Memblokir 15 Game Online yang Memuat Unsur Judi, Berikut Ini Daftarnya
Bung Hatta baru menikah di usia 43 tahun, tepatnya di tanggal 18 November 1945. Itupun setelah dijodohkan oleh Bung Karno dengan Rachmi Rachim yang pada saat itu berusia 19 tahun.
Keputusan Bung Hatta yang baru akan menikah setelah Indonesia Merdeka merupakan keputusan mempertaruhkan masa depan.
Betapa tidak. Usia Bung Hatta terus berjalan, sementara itu kapan kemerdekaan Indonesia waktunya tidak bisa dipastikan.
Walau demikian, bukan berarti upaya untuk menjodohkan Bung Hatta dengan seorang perempuan tidak ada.
Baca Juga: Gak Perlu Repot Edit! Inilah 6 Link Twibbon yang Bisa Digunakan untuk Memeriahkan HUT RI ke-77
Mengutip dari Hatta, Hikayat Cinta dan Kemerdekaan (2010), Hatta pernah dijodohkan dengan Nelly. Nelly ini adalah putri dari salah seorang pengusaha Minang. Mak Eteb Ayub namanya.
