news

Wabah PMK Merebak, Distan Kota Mataram Sarankan Beli Hewan Ternak Langsung di Peternak

Kamis, 26 Mei 2022 | 13:00 WIB
Hewan Ternak (Foto: Gorajuara/Pikiran Rakyat)

GORAJUARA - Tak terasa waktu terus berjalan. Hari Raya Idul Fitri telah berlalu dan Hari Raya Idul Adha kian dekat. Sebagaimana lazimnya hari raya kurban, pada hari itu diadakanlah pemotongan hewan-hewan kurban.

Hari Raya Idul Adha tahun 1443 H memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Penyembelihan hewan kurban dibayang-bayangi dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

Ketika wabah PMK sedang merebak dan bertepatan dengan meningkatnya kebutuhan hewan kurban, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Mutawalli memberi saran agar masyarakat membeli hewan kurban di peternak lokal di daerahnya agar kesehatannya terjamin.

Baca Juga: Fakultas Teknik USB YPKP Lakukan Kerjasama dengan STEI ITB Terkait TSSA 2022

"Tim kami secara rutin melakukan pemantauan, pengawasan, dan pembinaan ke para peternak, oleh karenanya kesehatan ternak milik peternak Mataram, sudah kita jamin. Kalau dari luar kita tidak bisa dipantau," katanya di Mataram, Selasa 24 Mei 2022.

Menurut H. Mutawalli, untuk menjamin pengawasan kesehatan hewan kurban, pembentukan tim kesehatan kurban tahun ini harus benar-benar kuat, .

Tim kesehatan harus memastikan hewan kurban yang akan masuk atau diperjualbelikan di Kota Mataram adalah ternak yang sehat, terlebih di saat PMK sedang merebak. Hewan ternak yang masuk ke kota Mataram harus disertai keterangan asal hewan dan lokasi titik penjualan hewan kurban.

Baca Juga: 5 Sapi Positif PMK di Kota Bandung Mulai Pulih

"Ternak-ternak yang terdeteksi sakit harus dipisah dan tidak boleh ke masuk Mataram serta lokasi lapak penjualan hewan kurban dipastikan harus steril," katanya.

H. Mutawalli menambahkan bahwa dengan kondisi wabah PMK saat ini, akan mempengaruhi harga hewan kurban. Harga hewan kurban akan mengalami kenaikan, walau besaran kenaikannya belum dapat dihitung.

"Yang jelas harga hewan kurban saat menjelang Idul Adha 1443 Hijriah, pasti naik. Berapa persen kenaikannya belum kita tahu," ujarnya.

Ada beberapa faktor, yang memicu kenaikan hewan kurban. Yang paling relevan saat ini adalah karena masyarakat tidak bisa membeli hewan kurban baik sapi maupun kambing di pasar hewan. Karena, pasar hewan di daerah Mataram sudah ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun Tepat di Depan Menara Saidah Jakarta Selatan, Tewaskan 2 Orang: Pajero Lepas Kontrol..

Populasi hewan kurban menjadi terbatas, sehingga pengepul sampai pembeli harus mengeluarkan biaya tambahan transportasi untuk mencari hewan kurban dengan mengunjungi langsung kandang-kandang pribadi milik peternak.

Halaman:

Tags

Terkini