GORAJUARA - Hari Raya Idul Adha 1443 sudah diambang pintu. Segala persiapan berhubungan dengan kurban pun dilakukan. Termasuk kesehatan hewan-hewan ternak yang akan dikurbankan.
Beberapa hari belakangan ini, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak berkaki empat di Jawa Timur menimbulkan kekhawatiran.
Mengutip Pikiran-rakyat bahwa pada Jumat, 6 Mei, sudah empat daerah di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto dinyatakan terjangkit wabah PMK.
Sebanyak 1285 ekor hewan ternak berkaki empat terindikasi wabah melalui beberapa gejala klinis.
Di antara indikasi yang nampak adalah demam, mengeluarkan lendir berlebihan dari mulut, serta luka pada kaki yang berujung lepasnya kuku hewan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memberi perhatian khusus terkait dengan Penyakit Mulut dan Kuku ini. Diantaranya dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Baca Juga: Bingung Hadapi Anak Indigo? Ini kata Poppy Amalya
"Ini sebenarnya juga masih dalam penelitian laboratorium secara maksimal, kalau dia PMK itu PMK pada level berapa, lalu jenisnya seperti apa," ujar Mentan, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Rabu, 11 Mei 2022.
Masih dalam dugaan bahwa wabah PMK ini berasal dari kambing atau domba yang diimpor secara ilegal dari negara yang belum bebas PMK.
Penyebaran PMK melalui transmisi udara, hingga menimbulkan terjadinya wabah di kalangan hewan ternak berkaki empat lainnya.
Kota Surabaya yang terletak tepat di tengah empat daerah kabupaten terjangkit PMK, kini berupaya menghindari wabah dengan berbagai pencegahan.