news

Simak Kronologi dan Fakta Menarik Terkait Pengeroyokan Ade Armando Berikut Ini

Rabu, 13 April 2022 | 08:30 WIB
Ade Armando saat dirawat di rumah sakit (akun instagram Grace Natalie @gracenat)

GORAJUARA - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, diselamatkan polisi usai babak belur dihajar massa di tengah aksi demo di depan Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, pada Senin, 11 April 2022 kemarin.

Ade Armando dipukuli oleh oknum demonstran hingga babak belur saat dirinya tengah mengamati demo mahasiswa menolak wacana penundaan pemilu dan wacana presiden 3 periode.

Sebetulnya siapa sih Ade Armando? Mengapa ia berada di lokasi demo saat aksi 114 kemarin? Dan apa penyebab ia dikeroyok massa hingga berakhir babak belur? Berikut pemaparan lengkapnya.

Baca Juga: Peringatan Bagi Jutaan Pengguna Samsung Galaxy, Rawan Peretas yang Bisa Kendalikan Ponsel Anda

Sebagai awal, nama Ade memang kerap terseret kontroversi akibat konten-kontennya di media sosial sebelum ramai dengan masalah pengeroyokan ini.

Pada tahun 2017 silam, ia pernah mengunggah foto pentolan FPI, Rizieq Shihab, bersama beberapa ulama yang mengenakan topi khas Santa Claus. Ada pula cuitan ‘azan tak suci’ yang turut menjadi perbincangan publik.

Masih pada tahun yang sama, ia pernah menulis hal seperti ini di media sosialnya. "Allah kan bukan kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues."

Baca Juga: Mengetahui Jenis Bra Sesuai dengan Kegunaannya

Karena itulah, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI tersebut kerap mendapat panggilan polisi.

Selanjutnya, terkait alasan Ade berada di lokasi aksi saat demo berlangsung yaitu ia mengaku sebenarnya tidak ingin mengikuti aksi unjuk rasa bersama mahasiswa.

Tujuannya saat itu adalah untuk memantau dan menyatakan turut mendukung aspirasi tolak perpanjangan masa jabatan presiden. Adapun Ade menambahkan ingin memberikan dukungan moril gerakan BEM SI.

Baca Juga: Universitas Sangga Buana YPKP Gandeng Akademik Pendidikan Asari Jepang, Kembangkan Pengetahuan Mahasiswa

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya memantau dan saya ingin menyatakan dukungan, tetapi saya dengar BEM SI pecah,” kata Ade Armando ketika diwawancarai salah satu wartawan sebelum massa berkumpul di depan gedung DPR RI.

Kemudian, banyak media yang menyebutkan bahwa Ade terlihat beradu mulut dengan sekelompok orang yang menyebutnya sebagai ‘provokator’. Ada pula teriakan-teriakan seperti “Bunuh, bunuh Ade Armando,” yang bergaung. Padahal kondisi saat itu para demonstran sudah mulai membubarkan diri.

Halaman:

Tags

Terkini