CIMAHI, GORAJUARA - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, mulai melakukan pengembangan ekowisata Cimenteng. Tatapannya kini sudah memasuki proses pelelangan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laman lelang resmi Pemkot Cimahi, yakni lpse.cimahikota.go.id, pagu anggaran untuk pengembangan ekowisata Cimenteng mencapai Rp 3,9 miliar, yang bersumber dari bantuan Pemprov Jabar.
"Dokumennya sudah di bagian lelang dengan anggaran bantuan dari Pemprov Jabar," kata Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Budi Raharja, Senin, 18 Oktober 2021.
Baca Juga: Garap Bali Sebagai Objek Jual UMKM Kota Bandung, Disdagin Tawarkan Produk di Pantai Kuta
Ekowisata Cimenteng akan dibangun di RT 02/12 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Lahan yang akan digarap merupakan bekas kawasan ekowisata Cimahi Torobosan (Dewi Citos).
Budi mengatakan, luas lahan yang akan dikembangkan menjadi ekowisata mencapai sekitar 6.000 meter persegi. Dari luas lahan tersebut, lahan yang akan dibuat bangunan hanya sekitar 553 meter persegi.
Apalagi lokasi pengembangan ekowisata itu berada di Kawasan Bandung Utara (KBU). Ekowisata nantinya akan mendukung keberadaan Taman Kehati. "Posisisinya di KBU jadi kita di bawah 30 persen untuk pembangunannya," ucap Budi.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata pada Disbudparpora Kota Cimahi, Nursaleh menambahkan, pengembangan ekowisata Cimenteng harus selesai tahun ini, sehingga triwulan pertama tahun 2022 sudah bisa dinikmati pengunjung.
"Ditargetkan bulan Desember selesai. Nanti penyempurnaan tahun 2020 dan langsung diresmikan," kata dia.
Nursaleh menjelaskan, ekowisata Cimenteng mengusung konsep wisata berbasis pada pendidikan.
Dari mulai edukasi perkebunan hingga peternakan dan juga rencananya akan disediakan area jogging track.
"Cimenteng itu merupakan kawasan wisata pendidikan mulai dari perkebunan, peternakan dan sebagainya yang berbau alam," pungkas Budi.***