GORAJUARA.COM – Wacana pemberian nama Mustafa Kemal untuk sebuah jalan di Jakarta menimbulkan kontroversi. Bahkan, sejumlah tokoh agama dan masyarakat.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta, Khoirudin, mengatakan bahwa rekam jejak Mustafa Kemal ini sangat merugikan kaum muslimin dan peradaban manusia.
“Jika memang sangat merugikan dan menyakiti kaum Muslimin, lebih baik dibatalkan pemberian nama jalan tersebut,” ujar Khoirudin sebagaimana dikutip dari laman Pikiran Rakyat.
Baca Juga: Penafsiran Al-Qur'an dan Hadis Bisa Berbeda-beda, Simak Penjelasannya
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa pergantian nama ini adalah merupakan bentuk kerjasama antara Indonesia dengan Turki.
Pasalnya, Mustafa Kemal ini merupakan presiden pertama Turki yang dikenal sebagai tokoh kontroversi dengan faham sekuler yang amat ditentang umat Islam.
Kacamata Sejarah
Lantas bagaimana kiprah Mustafa Kemal dalam kacamata sejarah dan apa saja kontroversi yang mengiringi presiden pertama Turki ini?
Baca Juga: Islam Berkembang di Indonesia, Ternyata Pancasila Didasarkan Pada Al-Qur'an
Mustafa Kemal, atau juga bisa dikenal dengan nama Kemal Attaturk merupakan presiden pertama Republik Turki setelah masa Kekaisaran Ottoman berakhir di tahun 1921.
Ia memangku jabatan tersebut dari tahun 1923 hingga 1938 yang artinya telah memimpin Turki selama 15 tahun.
Mustafa lahir pada tahun 1881 dengan nama Kemal Pasha di Salonika, sebuah wilayah di Yunani yang merupakan kawasan Kekaisaran Ottoman. Dilansir dari Britannica, ayahnya merupakan seorang milisi saat peperangan Turki-Rusia dengan pangkat Letnan.
Baca Juga: Orang-Orang yang Ada Saat Kita Tidak Baik-Baik Saja
Mustafa tumbuh sebagai anak yang cerdas dan berprestasi di sekolahnya. Teman-temannya bahkan menjuluki dirinya ‘Kemal’ yang berarti ‘Yang Terbaik’.