GORAJUARA - Menteri BUMN Erick Thohir memanfaatkan hak jawab pada Tempo terkait penayangan sebuah podcast yang tayang di Bocor Alus bertajuk, "Manuver Erick Thohir melalui PSSI dan BUMN yang tidak disukai PDIP."
Erick Thohir yang juga Ketua Umum PSSI menjawab haknya setelah Tempo mengakui kesalahannya saat merilis Podcast Bocor Alus tersebut. Pemberitaan itu ternyata menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan.
Tempo pun langsung meminta maaf kepada Erick Thohir. Permintaan maaf itu ditayangkan dalam Podcast Bocor Alus terbaru, berjuduk "Hak Jawab Erick Thohir" yang diluncurkan, Selasa 8 Agustus 2023 di kanal you tube: https://www.youtube.com/watch?v=xOqt_WNOhxQ.
Baca Juga: Kebakaran di Terminal Leuwipanjang Bandung, Belasan Warung Dilalap Si Jago Merah
Dalam tayangan berdurasi sekitar 7 menit itu, Erick Thohir yang menjabat Menteri BUMN sekaligus ketua PSSI itu memanfaatkan hak jawab yang diamanahkan Dewan Pers kepada Tempo dengan menyampaikan beberapa nasehat.
"Saya ke Dewan Pers sebagai bagian dari demokrasi. Tapi demokrasi harus kita jaga, apalagi dengan maraknya sosial media, tetap harus kita jaga. Kita juga harus bicara fakta sebagai bagian tanggung jawab kita secara individu. Oleh karena itu saya minta saling menghargai, menghormati, dan bertanggung jawab karena setiap individu punya keluarga serta kehidupan sosial. Itu yang harus dijaga," ujar Erick Thohir dalam podcast Boor Alus itu.
Erick juga menambahkan dirinya sangat menghargai aturan Dewan Pers yang memberikan kesempatan hak jawab kepada dirinya. "Dan ini hak jawab versi saya. Tidak perlu yang formil, santai saja," ucapnya.
Baca Juga: Nasib Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Akan Ditentukan Pekan ini
Semetara itu, Stafenus Pramono yang bertindak sebagai pembaca acara, sekeligus mewakili Tempo menyatakan pemberian hak jawab kepada Erick Thohir merupakan kesekapatan antara Tempo dan tim Erick Thohir di Dewan Pers.
"Sesuai kesepakatan, saya atas nama tim Bocor Alus meminta maaf kepada mas Erick Thohir jika pemberitaan menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan, dan kepada pemirsa, kami minta maaf, jika ada kata-kata yang tidak sesuai," ucap Stefanus.