GORAJUARA - Richard Eliezer yang berstatus sebagai Justice Collaborator pada kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, oleh Majelis Hakim dijatuhi vonis hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan.
Langkah Richard Eliezer tidak sampai dititik vonis hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan tersebut, tetapi ia juga harus menjalani sidang kode etik kepolisian.
Dalam beberapa waktu ke depan, Richard Eliezer dijadwalkan untuk menjalani Sidang Kode Etik kepolisian.
Baca Juga: Tolak Richard Eliezer Jadi Justice Collaborator, Ini Profil Yuni Hutabarat Kakak Brigadir Yosua
Sidang Kode Etik kepolisian tersebut akan memutuskan beberapa pilihan atas keterlibatan Richard Eliezer pada kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat.
Apa saja pilihan keputusan sanksi yang bisa saja dijatuhkan terhadap Richard Eliezer terkait karirnya di dunia kepolisian?
Berikut ini akan dijabarkan beberapa pilihan keputusan sanksi yang akan dihadapi oleh Richard Eliezer dalam Sidang Kode Etik kepolisian tersebut.
Pilihan pertama adalah sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat atau PTDH, ini bisa saja dijatuhkan terhadap Richard Eliezer karena dirinya terlibat secara langsung melakukan penembakan terhadap korban yakni Brigadir Yosua Hutabarat.
Pilihan berikutnya adalah sanksi Demosi, dimana merujuk kepada KBBI arti Demosi adalah keadaan di mana seorang karyawan mengalami perubahan posisi jabatan yang secara garis besar adalah penurunan jabatan dan tanggung jawab.
Secara otomatis, gaji, tunjangan, dan keuntungan lainnya juga akan disesuaikan dengan jabatan baru yang akan diembankan kepada Richard Eliezer.
Baca Juga: Ronny Talapessy Ungkap Vonis 1,5 Tahun Richard Eliezer, Bukti Keadilan Masih Ada di Negeri Ini
Pilihan lainnya adalah sanksi mutasi, dimana Richard Eliezer akan berhadapan dengan segala perubahan mengenai seseorang Pegawai Negeri Sipil.
Perubahan yang dimaksud adalah seperti pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, pemensiunan, perubahan susunan keluarga, dan lain-lain.