GORAJUARA - Desa Nepo di Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, menyimpan kekayaan alam yang melimpah.
Tak ingin menjual hasil bumi secara mentah begitu saja, Suparman berinovasi dengan memproduksi camilan bernama "Kacang Nepo".
Kacang Nepo hadir dalam berbagai varian rasa unik, seperti kacang crispy, kacang sembunyi dengan gula pasir, kacang disco, kacang tempe dan lainnya yang menghadirkan cita rasa gurih dan renyah.
Baca Juga: Catat! Dokumen Wajib Dibawa ke TPS Pilkada 2024 agar Bisa Mencoblos
Menurut Suparman, ide usaha Kacang Nepo muncul pada tahun 2022 silam.
"Saya melihat banyak hasil bumi di desa ini dijual mentah ke luar, sehingga tercetus ide untuk mengolahnya agar punya nilai tambah bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Dengan kemasan awal yang sederhana, produk ini kemudian mendapat dukungan dari BRI melalui program Desa BRILiaN di tahun 2023.
Dalam hal ini, BRI memberikan pelatihan dalam bidang pemasaran, kemasan, hingga penggunaan teknologi digital.
Berkat pemberdayaan Desa BRILiaN, produk Kacang Nepo kini bisa tampil lebih menarik dan dikenal luas.
Program Desa BRILiaN dari BRI memberikan dampak signifikan bagi perkembangan usaha Suparman.
Pelatihan khusus dari BRI dan kolaborasi dengan Politeknik Pariwisata membantu Suparman meningkatkan kualitas produk, terutama pada aspek rasa dan pengemasan, sehingga lebih kompetitif di pasar.
Selain itu, BRI juga membekali UMKM Desa Nepo dengan teknologi digital seperti QRIS, yang memungkinkan sistem pembayaran non-tunai dan memudahkan akses ke pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Diskusi Guru-Guru Untuk Menyemangati Siswa Shalat Dhuha... Optimis Tanpa Batas...