Dengan demikian, masyarakat mampu mengatasi persoalan sampah dari rumah tangga.
Pelaksanaan program BRI Peduli Yok Kita Gas dibagi menjadi dua bentuk: "Yok Kita Gas – Gerakan Anti Sampah" melalui Pasar Tradisional dan "Yok Kita Gas – Gerakan Anti Sampah" Stand Alone Location di lokasi Bank Sampah atau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang dikelola oleh masyarakat di wilayah padat penduduk.
Melalui pengelolaan sampah terintegrasi dengan pembentukan bank sampah, pengelolaan sampah organik menjadi pupuk dengan maggot, dan penjualan sampah anorganik, program ini mendorong pendapatan masyarakat.
Baca Juga: AKHIRNYA! Presiden Jomblo Chand Kelvin Lepas Masa Lajang, Menikah dengan Dea Sahirah, Ungkap Hal Ini
Selain itu, program ini juga menumbuhkan pola pikir dan mental masyarakat untuk gemar menabung melalui bank sampah.
Dari sisi sosial, masyarakat mendapatkan edukasi tentang pengelolaan sampah dan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan pengelolaan sampah, pelatihan pembuatan laporan, pelatihan pembukuan, pelatihan manajemen SDM, dan pemakaian alat-alat pengelolaan sampah.
Sebanyak 3.065 pedagang pasar di berbagai wilayah telah mengikuti sosialisasi tentang bank sampah dan pengelolaan sampah di pasar.
Baca Juga: Lagu 'Lestari', Harmoni Manis Vokal Khas Happy Asmara dan Delva Irawan, Bikin Hatimu Lumer!
Gerakan Anti Sampah Yok Kita Gas juga memberikan edukasi mengenai pemilahan sampah, baik organik maupun anorganik. Sampah yang terkumpul dipisahkan menjadi sampah organik dan anorganik.
Sampah anorganik dapat diolah lagi menjadi barang-barang bernilai ekonomis.
Dalam mendukung pengelolaan sampah tersebut, BRI Peduli telah menyalurkan 11 unit mesin pencacah sampah organik, 173 bak magot komunal, dan 50 unit kandang Black Soldier Fly (BSF).
Hasilnya, hingga saat ini telah terkumpul 236.153 kg sampah organik dan 471,32 kg sampah anorganik di bank sampah serta 6.921,5 maggot yang terjual.
Selain itu, sebanyak 3.962.063 kg CH4 Eq metan dan 34.739,868 kg CO2 Eq karbon tereduksi melalui bank sampah.
Program ini juga telah memproduksi 388.843 kg pupuk kompos, 777 eco enzym, dan 843 pupuk organik cair.