GORAJUARA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung resmi memulai proyek pembangunan Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) di Jalan Merdeka.
Proyek yang ambisius ini bekerja sama dengan PT. Bandung Infra Investama (BII) dan PT. Jaringan Pintar Bersama (JPB).
Pembangunan ini merupakan bagian dari upaya besar Pemkot Bandung untuk meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi dan memperindah estetika kota.
Infrastruktur pasif telekomunikasi, seperti yang dijelaskan dalam PP No 46 Tahun 2021 tentang Postelsiar, mencakup bangunan di atas dan bawah tanah yang mendukung penempatan perangkat telekomunikasi.
Contoh infrastruktur ini termasuk gorong-gorong (ducting), menara, tiang, lubang kabel (manhole), dan terowongan (tunnel).
Direktur Utama PT. BII, Asep Wawan Darmawan, menjelaskan bahwa proyek ini akan berlangsung selama tiga tahun hingga Mei 2027. Pembangunan ini mencakup 148 ruas jalan dengan panjang total jaringan mencapai 274 km.
"Ini adalah langkah besar untuk mengurangi kabel udara di kota ini, memperindah estetika kota, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan jaringan telekomunikasi," ujar Asep.
Proyek IPT ini tidak hanya bertujuan untuk memperindah kota, tetapi juga untuk mempercepat transformasi Kota Bandung menuju Smart City.
Dengan adanya infrastruktur ini, penempatan perangkat telekomunikasi menjadi lebih mudah dan efisien, sehingga mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
"PT BII dan JPB akan bekerja sama dengan Pemkot untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan sesuai jadwal," tambah Asep.
Plh. Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visi besar Kota Bandung untuk menjadi kota yang unggul dan nyaman.
"Kami berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang akan menjadi akselerator pencapaian visi ini," ujarnya.