Ia menyadari bahwa tindakannya tidak memperhitungkan efek jangka panjang dan lebih baik jika ia bersikap lebih bijaksana.
Sebagai bentuk tanggung jawab atas tindakannya, Robby berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada sekuriti tersebut.
Ia merasa tersentuh dengan beban yang harus ditanggung oleh kepala keluarga seperti sekuriti itu dan menawarkan bantuan secara langsung.
"Kepada Bapak, mungkin saya juga memang belum menikah, tapi saya tahu rasanya menjadi kepala keluarga, berat ya Pak ya. Saya minta maaf banget," lanjut Robby.
Ia juga menegaskan bahwa rumahnya selalu terbuka untuk sekuriti tersebut jika membutuhkan bantuan.
Dalam perkembangan kasus ini, diketahui bahwa tindakan pemukulan anjing oleh sekuriti ternyata bukan tanpa alasan.
Berdasarkan rekaman CCTV dari sudut lain, terlihat bahwa anjing Fay hendak menyerang seekor kucing kecil yang hampir terbunuh.
Sekuriti tersebut merasa perlu memukul anjing itu demi menyelamatkan kucing yang terancam.
Kasus ini memberikan pelajaran penting bagi semua pihak mengenai pentingnya verifikasi dan klarifikasi sebelum membagikan informasi di media sosial.
Baca Juga: Sinergisitas KPU dan Pers, Kunci Transparansi dalam Pilkada Serentak 2024
Robby Purba menyadari bahwa sebagai figur publik, tindakannya memiliki dampak besar dan ia berjanji untuk lebih berhati-hati di masa mendatang.
Selain itu, insiden ini juga menyoroti kompleksitas situasi yang dihadapi oleh petugas keamanan dan keputusan sulit yang mereka harus ambil dalam menjalankan tugasnya.
Di satu sisi, ada tanggung jawab untuk menjaga keselamatan, namun di sisi lain, ada konsekuensi dari tindakan yang diambil.