GORAJUARA - Kebon Jayanti, sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Kiara Condong, Kota Bandung, semakin dikenal berkat berbagai inovasi yang berhasil mereka lakukan dalam pengelolaan sampah dan pengembangan kerajinan keramik.
Dengan kreativitas dan kepedulian lingkungan yang tinggi, Kebon Jayanti membuktikan bahwa perubahan positif bisa tercapai dengan semangat gotong royong dan inovasi.
Kelurahan Kebon Jayanti mencakup wilayah seluas 27 hektar dengan populasi padat mencapai 13.500 jiwa.
Wilayah ini terbagi menjadi 14 RW dan 89 RT, di mana mayoritas penduduknya mengandalkan hidup dari berdagang atau berwirausaha.
Salah satu masalah yang sempat menjadi tantangan besar adalah pengelolaan sampah.
Namun, melalui program inovatif Gerakan Peduli Sampah (Gelisah), masalah ini berhasil diatasi dengan baik.
Baca Juga: Sinergisitas KPU dan Pers, Kunci Transparansi dalam Pilkada Serentak 2024
Lurah Kebon Jayanti, Wiwin Haryani, menjelaskan bahwa program Gelisah lahir dari keresahan warga mengenai pengelolaan sampah yang kurang efektif.
Program ini mengajarkan warga untuk memilah sampah menjadi dua jenis: organik dan anorganik.
Sampah organik, terutama sampah dapur, dikumpulkan dan diolah melalui program maggotisasi.
Di sisi lain, sampah anorganik dikumpulkan dan diubah menjadi kerajinan atau hiasan yang memiliki nilai ekonomi melalui tim Gober dan program Koleksi Gober Cerdas.
Program Gelisah telah berhasil mengubah cara pandang warga terhadap sampah.
Melalui sosialisasi intensif yang dilakukan secara road show ke setiap RW, warga kini lebih paham dan terlibat aktif dalam pengelolaan sampah yang baik.