news

WASPADA! La Nina Diprediksi Melanda Dunia Dalam 2 Hari, Persiapkan Diri Untuk Cuaca Ekstrem Dengan Panduan Dan Peringatan Dari NOAA Dan WMO

Kamis, 30 Mei 2024 | 06:09 WIB
Ilustrasi: La Nina Diprediksi Dua Hari Lagi, NOAA Siapkan Kemungkinan Terburuk (Image by freepik / GoraJuara.com)

 

GORAJUARA - Dalam dua hari mendatang, dunia akan menghadapi fenomena cuaca ekstrim yang dikenal sebagai La Nina.

Fenomena ini diprediksi akan melanda pada bulan Juni 2024, sebagaimana yang dilaporkan oleh Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) dan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Mengingat dampaknya yang signifikan terhadap iklim dan ekonomi global, penting bagi kita untuk memahami ancaman ini dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Baca Juga: Bobotoh Merapat! Nobar Biru di CGV, Dukung Perjuangan Terakhir PERSIB di Championship Series!

La Nina merupakan fenomena alam yang ditandai oleh suhu laut yang hangat di Samudera Atlantik, yang kemudian menyebabkan penguapan besar-besaran.

Hal ini mengakibatkan cuaca buruk seperti badai dan banjir di berbagai belahan dunia.

Fenomena ini juga cenderung menghasilkan pergeseran angin yang minim di daerah tropis, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya bencana alam.

Baca Juga: Bobotoh Merapat! Nobar Biru di CGV, Dukung Perjuangan Terakhir PERSIB di Championship Series!

Menurut prediksi NOAA, terdapat peluang sebesar 49 persen bahwa La Nina akan muncul pada periode Juni hingga Agustus 2024, dan kemungkinan meningkat menjadi 69 persen pada periode Juli hingga September 2024.

Selama periode ini, diperkirakan akan terjadi 17-25 kasus bencana alam berupa angin topan, dengan 8-13 di antaranya menjadi badai sesungguhnya.

Bahkan, 4-7 di antaranya diprediksi sebagai badai besar dengan intensitas yang sangat tinggi.

Baca Juga: Bank BRI Pilih Fokus ke Segmen UMKM dan Ultra Mikro, Saham BBRI Jadi Rekomendasi Analis

Musim badai Atlantik, yang berlangsung dari bulan Juni hingga November, telah mencatat aktivitas di atas rata-rata selama delapan tahun berturut-turut.

Hal ini menunjukkan bahwa dunia perlu bersiap menghadapi potensi badai yang lebih besar dan lebih sering terjadi.

Halaman:

Tags

Terkini