GORAJUARA - Pengolahan sampah selalu menjadi tantangan besar di kota-kota besar seperti Bandung.
Namun, Komunitas Tionghoa Kota Bandung berhasil menemukan solusi inovatif dengan menciptakan mesin pengolah sampah bernama Nawasena.
Menggandeng para ahli mesin, mereka memperkenalkan teknologi yang mampu mengolah sampah residu dan non-residu tanpa harus dipilah terlebih dahulu.
Baca Juga: Memburu Pelaku DPO Kasus Vina Cirebon, Pengacara Hotman Paris Sarankan Interogasi Pihak Ini
Dalam beberapa tahun terakhir, isu sampah semakin mendesak. Seiring pertumbuhan populasi dan konsumsi, volume sampah terus meningkat.
Oleh karena itu, inisiatif dari komunitas seperti ini sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Mesin Nawasena hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan pengelolaan sampah yang efisien dan efektif.
Baca Juga: Nabung dari Sekarang! Gym Class Heroes Bakal Gelar Konser di Basket Hall GBK 24 Juli 2024
Nawasena bekerja dengan cara yang cukup sederhana namun inovatif. Sampah organik dan plastik dimasukkan ke dalam alat pencacah yang mengubahnya menjadi cacahan kecil.
Setelah itu, cacahan sampah tersebut dicampur dengan tepung tapioka dan zat adiktif seperti serbuk pakan ikan, kemudian diolah menjadi briket.
Briket ini kemudian bisa digunakan sebagai bahan bakar kompor yang ramah lingkungan.
Tidak hanya menawarkan solusi praktis, mesin Nawasena juga memiliki dampak positif dari segi ekonomi dan lingkungan.
Dengan briket dari sampah, biaya bahan bakar dapat ditekan, sementara polusi dari pembakaran sampah konvensional dapat dikurangi.
Mesin ini mampu mengolah hingga 3 ton sampah per 7 jam, menjadikannya alat yang sangat efisien untuk pengelolaan sampah skala besar.