"Pengelolaan sampah sudah tidak lagi konvensional, kumpul, angkut buang. Tapi kita edukasi memilah sampah mulai anorganik dan organik. Sehingga sampah berguna dan bermanfaat. Masyarakat bisa hidup dari sampah yang dihasilkan," bebernya.
Ia menyampaikan salah satu wilayah percontohan yaitu di RW 13 yang sudah berjalan sejak tahun 2018. Warga mampu beradaptasi dengan sampah hingga menghasilkan nilai ekonimis.
"Ini RW pertama dan RW inisiator di kelurahan kami. Warganya mampu mengelola sampah," tutur Agus.
Ia berharap success story tersebut mampu menjamur ke wilayah lain. Sehingga masyarakat secara mandiri mampu mengelola sampah mulai dari sumbernya.***