GORAJUARA - Semua korban Erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat telah ditemukan. Namun masih ada saja kisah menarik yang bisa diangkat.
Muhammad Adan merupakan salah seorang korban meninggal Erupsi Gunung Marapi.
Adan sebelum menjadi salah seorang korban, dia sempat menghubungi ibunya dan mengabarkan kondisinya.
Baca Juga: Sahabat til Jannah, 5 Jasad Korban Gunung Marapi Ditemukan Bertumpuk, Diduga Saling Lindungi
Menurut kabar dari Adan, kondisinya dia tidak bisa berjalan dan amat kehausan.
"Bu, Adan di sini kena musibah, Adan hausss kali, kaki Adan satu putus, satu patah. Gabisa jalan Adan," jelas Adan kepada ibunya via telepon
Seperti itulah kondisi Adan, Akan tetapi ketika bantuan tim SAR datang, dia malah mendahulukan korban erupsi lainnya.
Adan meminta kepada tim SAR agar menolong Zhafirah terlebih dahulu. Saat itu, posisi Zhafirah dekat dengan posisi Adan.
"Pak, selamatkan dulu ceweknya, tolong bawa dulu cewek ini turun ke bawah," pinta Adan
"Aku tunggu di sini, aku gapapa, aku masih kuat," jelas Adan pada tim SAR
Jarak tempuh tim SAR menuju posko penyelamatan di bawahnya, memakan waktu selama 4 jam sekali jalan turun.
Ketika tim SAR kembali ke posisi semula, nyawa Adan sudah tidak bisa ditolong lagi.
Baca Juga: NGERI! Ini Cerita Tomi Saat Gendong Mayat Gadis Korban Erupsi Marapi, Sempat Merasa Kesal
Sedangkan Zhafirah, pendaki yang terlebih dahulu ditolong tim SAR, sebagaimana telah diberitakan sebelumnya.