GORAJUARA - Kasus masuknya imigran Rohingya secara terang-terangan marak diperbincangkan di media sosial tanah air.
Hal itu tidak lepas dari kabar beberapa waktu silam, di mana para imigran Rohingya masuk wilayah Aceh secara terang-terangan.
Terkini, ramai dibicarakan bahwa kelompok imigran Rohingnya tersebut di bawah perlindungan UNHCR.
Pada bulan November 2023, sekelompok orang Rohingya memasuki Aceh dengan menggunakan 6 kapal yang memuat total imigran sebanyak 1084 orang.
Kemudian polisi meminta pertanggungjawaban kepada UNHCR karena kaburnya orang dari kamp pengungsi di Bangladesh.
"Kita menemukan bahwa Rohingya ini sudah memiliki kartu UNHCR yang diterbitkan di Bangladesh dengan bahasa Bangladesh.
"Ini artinya apa, ini bukan tanggung jawab pemerintah kita semata tapi UNHCR harus memiliki tanggung jawab kenapa pengungsi itu lolos dari Bangladesh sana," ungkap Kapolda Aceh Achmad Kartiko.
Dalam hal ini, Kartiko menyebut bahwa kasus para imigran Rohingya ini adalah kasus penyelundupan manusia.
Selanjutnya, beredar kabar bahwa UNHCR meminta pulau untuk menampung para imigran tersebut.
Alhasil, kabar permintaan UNHCR itu mengundang protes di Twitter, di mana salah satunya berasal dari pemilik akun @Mooncalfdung pada 6 Desember 2023.
Baca Juga: GERAM, Warga Aceh Bongkar Tenda Pengungsi Rohingya Secara Paksa di Sabang
"UNHCR ini keterlaluan ya, keterlaluan banget. Dengan entengnya minta 1 pulau kosong buat orang Rohingya?