GORAJUARA - Kesepakatan gencatan senjata antara Palestina dan Israel melalui mediator kini telah berakhir.
Tidak menunggu waktu lama, Israel segera mengeluarkan 'surat peringatan' kepada warga untuk mengungsi.
Dilansir oleh GORA JUARA pada 1 Desember, @Timesofgaza mengunggah sebuah foto yang menampilkan secarik kertas.
Ternyata kertas tersebut berisi peringatan untuk warga agar pergi mengungsi, karena daerah Khan Yunis sudah tidak aman.
"IOF mengeluarkan peringatan kepada penduduk setempat di beberapa desa di Khan Yunis untuk mengungsi ke tempat penampungan di Rafah. Tidak ada tempat perlindungan di Gaza. Rafah dibom beberapa kali hari ini," Tulis @Timesofgaza dalam unggahannya.
Namun 'surat peringatan' tersebut seperti sebuah harapan kosong belaka. Karena ternyata segera setelah surat itu beredar, Israel segera menyerang kota Rafah.
“Israel meminta desaku untuk berangkat ke Rafah Tapi Israel membunuh sedikitnya 44 orang di Rafah hari ini!" Tulis @MuhammadSmiry.
Warganet lain pun banyak yang merespon berita tersebut dengan marah, "Ini benar-benar gila, Israel menjatuhkan brosur yang memberitahu warganya untuk mengungsi ke Kota Rafah, kemudian secara bersamaan mengebom daerah yang sama. PSIKOPAT" tulis pengguna @Resist_05.
"Korban jiwa di antara warga sipil Palestina yang tidak bersalah dalam serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarga Adwan di Rafah, Gaza selatan,".
Tulis @QudsNen melengkapi unggahan videonya yang menampilkan kondisi kota yang sedang diserang.
"Pagi ini; Israel membawa selebaran untuk pemindahan paksa dari Gaza ke selatan di Rafah….dan kemudian! Kemudian! Kemudian! Pengeboman Israel di Rafah (yang diklaim Israel jauh dari jangkauan tembakannya) berdampak pada orang-orang yang tidak berdaya dan kini puluhan orang tewas!!!" @lastvibes menjelaskan dalam unggahannya sebuah video singkat yang menampilkan penyelamatan beberapa korban.