GORAJUARA - Dalam beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan dugaan adanya eksploitasi terhadap relawan oleh sebuah organisasi yang mengaku fokus terhadap isu kesehatan mental.
Dugaan eksploitasi yang mengemuka dalam beberapa hari terakhir berkaitan dengan organisasi yang diketahui aktif merekrut relawan untuk menjadi bagian dalam mendukung isu kesehatan mental masyarakat.
Selanjutnya, banyak relawan yang membuat laporan ke lembaga advokasi, yaitu Perempuan Berkisah atas dugaan eksploitasi.
Menurut keterangan relawan yang dilaporkan oleh Perempuan Berkisah, mereka diberikan target yang tidak masuk akal juga tekanan yang berlebihan.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Literasi Psikologi Indonesia (LPI) telah merilis klarifikasi resmi melalui akun Instagram @literasispikologi.id pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Adapun klarifikasi yang diunggah di fitur highlight Instagram Literasi Psikologi Indonesia menyatakan bahwa pemberitaan yang ramai dibicarakan di media sosial adalah informasi yang tidak benar.
Dugaan adanya eksploitasi itu juga dibantah oleh organisasi tersebut.
LPI menjelaskan jika organisasinya berupaya untuk menjadi agen perubahan yang positif dan mengedepankan attitude positif.
Selanjutnya laporan dari para relawan disebut berasal dari oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan informasi tidak benar.
Selain itu, relawan tersebut diberhentikan karena tidak memenuhi kualifikasi SOP yang berlaku.
Lalu, pihak LPI menjelaskan bawha syarat yang wajib dimiliki untuk menjadi bagian organisasi adalah individu yang tidak mempunyai banyak kegiatan dan memiliki banyak waktu luang.