news

Kasus Bullying di Lingkungan Sekolah Merajalela, Bagaimana Idealnya Peran dan Fungsi Seorang Guru?

Sabtu, 30 September 2023 | 21:04 WIB
Guru untuk Meminimalisir Bullying di Sekolah. (Gorajuara/ Instagram/ @fluffyclasses)

GORAJUARA - Permasalahan bullying atau perundungan merupakan masalah sosial yang semakin mendapat perhatian serius di seluruh dunia, termasuk dalam dunia pendidikan.

Maraknya kasus bullying di kalangan anak-anak dan remaja menimbulkan keprihatinan yang mendalam dari semua pihak.

Kasus bullying di lingkungan sekolah menjadi kekhawatiran sendiri untuk para guru yang berada di garis depan, dalam melihat dampak dan akar masalah ini.

Baca Juga: Akhirnya Anggota KPAI Berikan Tanggapan Setelah Video Kasus Bullying di Cilacap Tersebar Luas

Guru sering kali menjadi saksi langsung terhadap efek negatif bullying pada siswa.

Mereka melihat bagaimana tindakan perundungan dapat merusak kepercayaan diri, kesejahteraan emosional, dan prestasi akademik siswa.

Baca Juga: Tiba-tiba Jatuh Miskin, Ashanty Ungkap Dirinya Pernah Menjadi Korban Bullying Saat di SMP

Adapun dampak jangka panjang dari bullying dapat merugikan aspek perkembangan dan proses pendidikan yang dilakukan oleh siswa selama di sekolah.

Tim Gorajuara.com mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai secara langsung guru di salah satu SD Sukajadi, Kota Bandung mengenai tanggapan maraknya kasus bullying yang ada di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Komisi D: Perlu Penanganan Khusus Kasus Bullying, Eksploitasi dan Kekerasan di Kota Bandung Masih Tinggi

“Miris banget menyaksikan krisis moral anak-anak jaman sekarang. Perundungan fisik atau verbal dengan embel-embel “bercanda” kadang suka bikin pelaku merasa tidak bersalah. Kita sebagai guru harus peka sedini mungkin bila ada anak yang menunjukkan tanda-tanda sebagai perundung atau menjadi korban, agar tidak telat ditangani,” tutur Anggun, selaku wali kelas 5 saat ditemui oleh tim Gorajuara.

Adapun tanggapan lain dari Muti selaku wali kelas 4 yang mencurahkan isi hatinya, sebagai seorang pendidik sangat sedih dan prihatin dengan maraknya berita tentang perundungan,

“Apalagi pelaku kebanyakan dibawah umur dan belum bisa mempertanggungjawabkan tindakannya sendiri,” tuturnya.

Salah satu faktor anak yang melakukan perundungan menurut Anggun ada kaitannya dengan pola asuh di rumah.

Contohnya seperti penelusuran kasus yang pernah ditanganinya tahun lalu, anak yang melakukan perundungan disebabkan kurangnya kasih sayang sehingga anak tersebut mencari perhatian dan “bertingkah” di lingkungan pendidikan. 

Halaman:

Tags

Terkini