GORAJUARA - Sedikitnya 6 orang tewas dan 12 lainnya hilang setelah air sungai yang meluap menyapu rumah-rumah di ibu kota Guatemala.
Pada Senin pagi, air dari Sungai Naranjo mengalir melalui sebuah kota kumuh di Guatemala City yang disebut Dios es Fiel.
Banjir tersebut menghancurkan setidaknya enam rumah, menurut badan Koordinasi Nasional untuk Pengurangan Bencana Guatemala (CONRED).
Baca Juga: Laporan Menyebut Antartika Mengalami Gelombang Panas Paling Intens di Dunia Pada Tahun 2022
Anjing pencari dan tim pemulihan menemukan mayat enam orang yang tewas di perairan banjir, termasuk seorang gadis muda, yang diyakini berusia sekitar lima tahun.
Dia ditemukan sebagian terkubur dalam lumpur yang mengalir melalui daerah tersebut.
Diperkirakan 8 anak termasuk di antara 12 orang yang hilang.
Baca Juga: Ratusan Etnis Armenia Melarikan Diri Dari Nagorno-Karabakh ke Armenia
Hujan deras memicu tingginya air, mendorong aliran batu, tanah, dan sampah melewati pemukiman.
“Sungai menghancurkan rumah dan harta milik tetangga,” kata warga Esau Gonzalez, 42 tahun, kepada kantor berita AFP.
Warga mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak punya pilihan selain tinggal di lokasi berbahaya tersebut.
Puluhan ribu warga Guatemala tinggal di daerah kumuh serupa.
Guatemala memiliki tingkat kemiskinan sebesar 59 %.