GORAJUARA – Di Jabal al-Zawiya terdapat lorong batu sempit dan gelap yang akhirnya mengarah ke sebuah gua yang diterangi cahaya.
Di sinilah Ahmed Khalil tinggal bersama keluarganya.
Ayah empat anak berusia 53 tahun dari desa Kansafra di selatan Idlib ini membawa semua keluarganya pindah.
Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina : Warga Sipil Dilaporkan Tewas Ketika Rusia Menembaki Pasar di Ukraina Timur
Hal ini dilakukan untuk menghindari penembakan yang terus-menerus dilakukan oleh pasukan rezim Suriah.
Khalil menggali gua itu sendiri, menggunakan peralatan primitif, setelah putranya terbunuh dalam sebuah penembakan di desanya lima tahun lalu.
Dengan menggunakan tenaga baterai untuk menerangi gua yang diisi dengan berperabotan sederhana, tampak sebuah permadani besar tempat keluarga menghabiskan sebagian besar waktu mereka.
Di ujung gua, ditutupi dengan mainan anak-anak dan sebuah rak yang berisi kebutuhan keluarga.
Keluarganya tidak terlalu senang tinggal di sana, meski hanya sementara, kata Khalil.
"Gua ini seperti makam, tapi kami tidak bisa meninggalkan tempat ini karena penembakan yang terus menerus terjadi,” kata Khalil.
Baca Juga: Akan Divonis Dalam Kasus Penganiayaan Putra Pengurus GP Ansor, Ini Profil Mario Dandy Satriyo
Khalil juga mengaku jika gua tempat mereka tinggal tidak cocok untuk manusia.
“Gua-gua ini tidak cocok untuk manusia. Saking lembapnya membuat kami gampang sakit, terutama anak-anak. Tapi ini masih lebih aman dibandingkan rumah kami sebelumnya,” kata Khalil.