GORAJUARA - Iran melarang atlet angkat besi berkarir seumur hidup setelah nekat berjabat tangan dengan Israel di podium.
Iran telah melarang atlet angkat besi seumur hidup dari karirnya di dunia olahraga dan membubarkan komite setelah atlet tersebut menyapa rekan Israel di podium.
Mostafa Rajaei, seorang atlet angkat besi veteran, menempati posisi kedua dalam kategorinya di Kejuaraan Angkat Besi Master Dunia 2023 di Polandia dan berdiri di podium dengan bendera Iran melilitnya pada hari Sabtu.
Di podium berikutnya berdiri Maksim Svirsky dari Israel, yang menempati posisi ketiga.
Kedua atlet tersebut berjabat tangan dan berfoto bersama, yang menyebabkan Federasi Angkat Berat Iran melarang Rajaei dari semua cabang olahraga seumur hidup karena apa yang disebutnya sebagai pelanggaran yang “tidak dapat dimaafkan”.
“Posisi federasi sejalan dengan pendirian suci Republik Islam Iran,” katanya, seraya menambahkan bahwa Rajaei telah dilarang memasuki “semua fasilitas olahraga” selama sisa hidupnya.
Baca Juga: Presiden AS Biden Menyetujui Bantuan Militer Untuk Taiwan
Hamid Salehinia, yang memimpin tim angkat besi, juga dicopot dari jabatannya, dan federasi mengatakan sebuah komite yang dibentuk untuk mewakili atlet angkat besi veteran juga telah dibubarkan.
“Selain meminta maaf kepada pemimpin revolusi, keluarga para martir dan seluruh rakyat Iran, saya berjanji kita tidak akan pernah menyaksikan kejadian seperti ini di keluarga angkat besi,” kata ketua federasi Sajad Anoushiravani dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Lawang Saketeng Panyaweyan, Tempat Wisata Hits yang Harus Dikunjungi di Kabupaten Majalengka
Lebih dari 1.000 atlet dari 47 negara berpartisipasi dalam kejuaraan angkat besi di Krakow, menurut penyelenggara.
Iran tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara dan melarang keras kontak antara atlet Iran dan Israel.
Selama bertahun-tahun, para atlet Iran menolak menghadapi atlet Israel dalam kompetisi dan berkali-kali didiskualifikasi dari turnamen atau mengundurkan diri dari kompetisi karena alasan medis.